Sidoarjo (ANTARA News) - Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL meledakkan dua bahan pemicu bom yang ditemukan di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Rabu sore, yang mengancam kelancaran penerbangan.

"Sekitar pukul 16.30 WIB, dua bahan pemicu bom berupa jelly tersebut telah diledakkan di bekas lapangan tembak di wilayah kerja kami," kata Komandan Lanudal Juanda, Kol Supranyoto, saat ditemui di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Rabu.

Menurut dia, bahan pemicu bom tersebut berada di dua lokasi berbeda yakni di toilet keberangkatan maskapai penerbangan Lion Air dan di ruang tunggu penumpang Garuda Indonesia.

"Untuk yang di ruang tunggu penumpang Garuda, bahan pemicu bom berupa jelly tersebut ditemukan ada tiga bungkus setelah kami melaksanakan penyisiran, baik di terminal penumpang, kokpit, dan kargo," ujarnya.

Dari tiga bungkus jelly jenis magnum itu, ungkap dia, salah satunya diduga kuat merupakan pemicu bom. Barang tersebut ditemukan pertama kali oleh sejumlah petugas keamanan Bandara Internasional Juanda.

"Begitu tahu ada bahan berbahaya tersebut, kami langsung meminta Garuda mensterilkan pesawatnya," katanya.

Terkait dugaan kemunculan bahan pemicu bom itu, ia menengarai, besar kemungkinan karena persaingan bisnis antarmaskapai penerbangan menyusul ancaman bom tersebut ditujukan kepada pesawat Garuda.

"Tepatnya armada GA 313 dengan rute penerbangan Surabaya - Jakarta berpenumpang 112 orang," katanya.

Sementara itu, keberadaan barang tersebut diduga lolos dari kesiagaan petugas keamanan saat dilakukan pemeriksaan sinar X, bahkan dikhawatirkan ada kerja sama antara petugas keamanan dengan orang yang membawa bahan pemicu bom tersebut.

"Saat dilihat secara seksama dari rekaman kamera tersembunyi, diketahui pembawa bahan pemicu bom itu adalah seorang laki - laki," katanya.

Menyikapi kondisi tersebut, Kapolres Sidoarjo AKBP Eddy Hermanto mengatakan pihaknya kini sedang melaksanakan penyelidikan lebih lanjut baik terhadap pelaku maupun nomor faksimil yang digunakan pelaku.

(KR-DYT*E011/E011)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011