Mataram (ANTARA) - Sebanyak 7.600 posyandu di Provinsi Nusa Tenggara Barat sudah naik status menjadi Posyandu Keluarga.

Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah, mengapresiasi Dinas Kesehatan NTB bersama dengan Dinas Kesehatan kabupaten/kota dan pihak lainnya yang telah berhasil meningkatkan strata atau kelas posyandu menuju Posyandu Keluarga di wilayah itu hingga 100 persen.

"Saya berikan apresiasi yang lebih untuk seluruh pihak terkait, khususnya Dinas Kesehatan NTB yang dibantu kabupaten/kota yang telah berhasil membuat lebih dari 7.600 posyandu di NTB meningkat kelasnya menjadi Posyandu Keluarga," ujarnya dalam keterangan tertulis diterima di Mataram, Kamis.

Program unggulan revitalisasi posyandu adalah salah satu komitmen pemerintah NTB dalam menjadikannya sebagai ujung tombak penanganan beragam persoalan sosial kesehatan di tingkat dusun.

Baca juga: BKKBN minta daerah lain tiru NTB kembangkan Posyandu keluarga

Baca juga: UPTD Perlindingan Perempuan Anak di NTB diresmikan Menteri PPPA


"Permasalahan kesehatan di NTB sebagian besar itu merupakan masalah mengenai edukasi. Kurangnya pemahaman mengenai masalah kekerdilan (stunting), beredarnya hoaks hingga ketidakpedulian masyarakat tentang bahayanya pernikahan dini dan masih banyak yang lainnya. Di sinilah kami berani membuat program revitalisasi posyandu agar anak cucu kita dapat merasakan dampaknya di masa depan nanti," ujarnya.

Oleh karena itu, ia berharap Posyandu Keluarga di tahun 2022 bisa meningkatkan kualitas menjadi lebih baik dalam menjawab semua permasalahan kesehatan di tingkat dusun.

"Tahun depan saya berharap kita tidak hanya meningkat soal kuantitas namun kualitas juga, contohnya kita dapat menjawab segala keluhan dan permasalahan mengenai kesehatan untuk masyarakat kita di dusun, selanjutnya kelembagaan makin kuat sehingga program revitalisasi posyandu ini berhasil," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan NTB dr H Lalu Hamzi Fikri, mengapresiasi dengan seluruh pihak yang telah membantu terwujudnya 100 persen Posyandu Keluarga di NTB.

"Terimakasih yang sebesar-besarnya program Posyandu Keluarga bisa terwujud di NTB," katanya.*

Baca juga: Wagub NTB bahas revitalisasi Posyandu bersama Menkes

Baca juga: Pasukan khusus penangkal "stunting" di NTB

 

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021