Kami menjamin AS dan Rusia tidak akan beradu pengaruh dan kekuatan di ASEAN.
Surabaya (ANTARA News) - Amerika Serikat dan Rusia yang baru bergabung ke dalam "East Asia Summit" (EAS) berjanji tidak akan adu pengaruh dan adu kekuatan di negara-negara kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

"Kami menjamin AS dan Rusia tidak akan beradu pengaruh dan kekuatan di ASEAN," kata Dirjen Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Djauhar Oratmangun, di Surabaya, Kamis malam.

Bahkan, delegasi AS yang ikut dalam pertemuan EAS di Surabaya akan terus mendorong stabilitas politik di kawasan Asia Timur, termasuk ASEAN, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan tersebut.

"Delegasi dari Gedung Putih juga menyatakan komitmennya terhadap lima program prioritas EAS," katanya usai memimpin pertemuan EAS.

Lima program prioritas EAS tersebut adalah kerja sama di bidang keuangan, energi, pendidikan, ketahanan pangan, dan penanganan penyakit menular.

Rusia dan AS, lanjut dia, juga tidak akan ikut campur dalam sengketa perbatasan di Laut China Selatan. "Memang mereka sempat menyinggung soal keamanan laut dan manajemen penanganan bencana, tapi mereka sama sekali tidak menyinggung sengketa Laut China Selatan," katanya.

EAS beranggotakan 10 negara ASEAN ditambah enam negara mitra wicara, yakni Australia, Jepang, Korea Selatan, China, India, dan Selandia Baru. Tahun ini, AS dan Rusia turut bergabung ke dalam EAS.

"EAS sangat inklusif sebagaimana disepakati oleh para anggotanya pada saat pembentukannya dulu," kata Djauhari didampingi Dubes RI untuk ASEAN Ngurah Swajaya dan Direktur Mitra Wicara dan Kerja Sama Antar-Kawasan Kemlu Jose Tavarez itu.

Sementara itu, tiga negara Asia, yakni China, Jepang, dan Korea Selatan yang tergabung dalam "ASEAN Plus Three" berkomitmen mendukung konsep penguatan arsitektur kerja sama kawasan.

"Rancangan `regional architecture` itu kini sedang kami persiapkan untuk disepakati dalam pertemuan tingkat menteri di Bali bulan Juli," katanya.

Ketiga negara tersebut juga mendorong percepatan realisasi program "ASEAN Connectivity", terutama terkait pembangunan infrastruktur dan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) di kawasan.

(T.M038/B/M026/M026)

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011