Jakarta (ANTARA News) - Rektor Universitas Paramadina Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan bahwa salah satu kunci untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah penegakan aturan hukum.

"Penegakan aturan hukum. Itu yang harus dibereskan. Dibutuhkan kepastian dari aturan," katanya, di Jakarta, Minggu, yang ditemui disela-sela pertemuan Forum Ekonomi Dunia - Asia Timur (Word Economic Forum on East Asia/WEF-EA).

Anies yang ditemui setelah sesi diskusi interaktif yang membahas tentang mempertahankan pertumbuhan Indonesia, menekankan tentang pentingnya kepastian penegakan aturan.

"Aturan itu harus pasti, bisa diprediksi dan konsisten di seluruh Indonesia. Dan sudah saatnya tidak berpikir sektoral," kata Anies, yang terpilih sebagai Young Global Leader oleh WEF.

Untuk mewujudkan penegakan dan kepastian aturan hukum ini, ia menilai, maka dibutuhkan pemimpin yang tegas. Pemimpin harus mampu memaksakan agar aturan ini dapat berjalan, ujarnya.

Jika ada daerah yang tidak sejalan dengan aturan yang telah ditetapkan pemerintah, ia mengemukakan, maka pemerintah pusat dapat memanggil kepala daerah untuk mengingatkan.

Menurut Anies, seorang pemimpin harus melihat jauh ke masa depan, dan untuk mewujudkan Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, maka dibutuhkan kebijakan yang tepat.

Ia mencontohkan kondisi Korea Selatan pada tahun 1970-an yang jumlah pengangguran yang tinggi. Saat itu, Korea Selatan menghadapi kondisi jumlah lapangan kerja tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja yang baru lulus. Tingginya pendidikan belum diiringi dengan ketercukupan lapangan kerja.

Namun, Anies menyatakan, kondisi tersebut dapat diatasi dan saat ini Korea Selatan menjadi salah satu negara maju. Artinya, Indonesia juga membutuhkan waktu dan harus ada perbaikan untuk mewujudkannya, jelasnya.

Sementara itu, pertemuan WEF yang berlangsung 12-13 Juni 2011 membahas sejumlah masalah yaitu bagaimana mengelola gejolak global, memastikan penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan inklusif, memimpin adanya keberlanjutan, dan merumuskan norma-norma baru di Asia.

Pertemuan WEF-EA diantaranya diisi dengan acara diskusi interaktif yang berlangsung paralel dengan berbagai topik bahasan seperti tentang pertumbuhan Indonesia dan risiko geopolitik di Asia. (*)
(T.H017/A011)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011