Sistem pemantauan itu telah memungkinkan konservasi satwa liar yang sistematis, ilmiah, dan cerdas
Jakarta (ANTARA) - Teknologi pengenalan wajah terus memfasilitasi banyak aspek dalam kehidupan manusia termasuk diterapkan untuk membantu upaya perlindungan panda raksasa di Provinsi Gansu, China. 

Sebuah cagar alam di Provinsi Gansu, China barat laut, telah membangun sistem pemantauan video menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk melindungi panda-panda raksasa liar dengan lebih baik, dengan memasang sekitar 300 kamera inframerah untuk membantu memastikan kesehatan dan keselamatan keseluruhan 110 ekor panda raksasa liar di cagar alam tersebut.

"Dengan beralatkan sistem yang dibantu AI untuk menyimpan sejumlah arsip foto panda raksasa dan satwa liar lainnya, kami dapat memperoleh tingkat kesuksesan sebesar 98 persen dalam hal pengenalan spesies," ujar Liu Xingming, kepala administrasi cagar alam tersebut, seraya menambahkan bahwa tingkat kesuksesan sistem itu dalam mengenali satwa liar lainnya dapat melampaui 80 persen, seperti dilansir Xinhua, Kamis. 

Sistem itu secara otomatis dapat mengenali berbagai satwa liar yang tertangkap kamera inframerah, memungkinkan tim peneliti untuk mengumpulkan data terkait panda raksasa dan satwa liar lainnya sambil berada di dalam ruangan.

Pada 2021 saja, sistem pemantauan itu telah menangkap 2.896 foto panda raksasa dan hewan langka lainnya, serta merekam video berdurasi 3.218 detik, yang memamerkan lingkungan ekologis yang sehat serta peningkatan bertahap populasi panda raksasa di cagar alam tersebut.

Sistem pemantauan tersebut telah dioperasikan lebih dari dua tahun yang lalu, dan sejak saat itu telah mengabadikan sejumlah foto dan video panda raksasa yang sedang sibuk melakukan aktivitas seperti makan, beristirahat, dan berkelahi untuk mendapatkan pasangan.

Liu menyampaikan bahwa tim peneliti menggunakan sistem itu tidak hanya untuk mengamati dinamika dan kesehatan populasi panda raksasa saja, tetapi juga mempelajari terkait perubahan lingkungan alami dan biologis di habitat mereka.

"Sistem tersebut menyediakan data ilmiah untuk membantu kami memahami kondisi kehidupan panda raksasa liar dan merumuskan strategi konservasi. Lebih penting lagi, sistem ini juga mampu melakukan pemantauan cagar alam secara real-time, sehingga kami dapat mendeteksi ancaman terhadap satwa liar sedini mungkin," kata Liu.

"Sistem pemantauan itu telah memungkinkan konservasi satwa liar yang sistematis, ilmiah, dan cerdas," ujar Liu.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022