Jenewa (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendapatkan "standing ovation" setelah menyampaikan pidatonya yang bertajuk "Forging A New Globl Employment Framework for social Justice and Equality" dalam Konferensi ke-100 Organisasi Buruh Internasional (ILO).

Seluruh para tamu undangan dari berbagai kalangan yang menghadiri konferensi tersebut di Palais des Nations, Jenewa, Swiss, Selasa, memberikan apresiasi atas isi pidato Presiden Yudhoyono dengan tepukan tangan dan "standing ovation" --berdiri dari kursinya masing-masing.

Presiden Yudhoyono adalah salah satu kepala negara/pemerintahan yang berpidato dalam forum tersebut.

Sebelum Yudhoyono, Presiden Finlandia Tarja Kaaarina Halonen telah berpidato. Setelah Yudhoyono, Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin dan Presiden Tanzania Jakaya Kikwete juga berpidato.

Masing-masing kepala negara/pemerintahan menyampaikan pandangannya terkait dengan tema besar peringatan ke-100 Konferensi ILO itu yaitu "Buiding a future with decent work".

Dalam pidatonya Presiden Yudhoyono meminta semua negara untuk melindungi hak buruh migran yang bekerja di sektor domestik atau rumah tangga.

Yudhoyono menjelaskan, tema tentang buruh migran adalah tema yang sangat penting.

Menurut dia, ada sekitar 150 juta buruh migran yang terdata di seluruh dunia. Mereka berperan penting dalam era keadilan sosial saat ini.

Yudhoyono menegaskan, setiap negara tidak bisa mengabaikan kontribusi para buruh migran terhadap pasar tenaga kerja dunia.

"Kami di Indonesia menyebut para buruh migran ini sebagai pahlawan devisa, karena mereka bekerja keras dan mengabdikan diri untuk kesejahteraan keluarga mereka di rumah," katanya.

Presiden optimistis, konvensi ILO bisa menyediakan panduan bagi negara penampung untuk melindungi para buruh migran yang bekerja di sektor domestik.

Untuk itu, Indonesia telah mengambil berbagai langkah adminstratif dan hukum untuk melindungi dan memberdayakan para buruh migran.

Pada acara itu Ibu Ani Yudhoyono yang mendampingi Presiden terlihat beberapa kali mengabadikan acara itu.***6***

T .G003





Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011