Sosialisasi stok air di Waduk Pacal perlu kami lakukan, sebab pada musim tanam (MT) III kemarau ini, air sudah habis.
Bojonegoro (ANTARA News) - Dinas Pengairan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), mulai menyosialisasikan pemanfaatan air Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, kepada para petani guna menghindari terjadinya kekeringan di wilayah setempat.

"Sosialisasi stok air di Waduk Pacal perlu kami lakukan, sebab pada musim tanam (MT) III kemarau ini, air sudah habis," kata Sekretaris Dinas Pengairan Bojonegoro, Muyayin, didampingi staf setempat, Hefdi Taufik, Rabu.

Ia menjelaskan, sekarang ini ketinggian air di waduk yang dibangun Belanda 1933 itu, mencapai 115, 15 meter dengan perkiraan air efektif 23.462.742 meter kubik. Dengan air yang ada itu, dengan pengeluaran sebesar 5 meter kubik/detik, air di waduk setempat, diperkirakan Agustus sudah habis.

Dengan demikian, lanjutnya, para petani di sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu, Balen, Sumberrejo, juga lainnya yang mendapatkan air irigasi Waduk Pacal, pada musim tanam (MT) III, Agustus mendatang, dilarang menanam padi.

"Kalau petani nekad menanam padi jelas, akan mengalami kekeringan kalau tidak terjadi hujan," katanya menegaskan.

Dijadwalkan, sosialisasi potensi air Waduk Pacal akan dilakukan di Desa Sambongrejo, Kecamatan Sumberrejo, Kamis (16/6). Menurut dia, pada MT III , para petani di daerah irigasi Waduk Pacal yang luas areal bakunya mencapai 16.688 hektare, diminta menanam palawija.

Ia memperkirakan, pada MT II ini, para petani di wilayah setempat, akan tetap menanam padi. Alasannya, sebelum ini tanaman padi pada MT I yang mendapatkan air dari irigasi Waduk Pacal, sebagian besar gagal panen, akibat serangan hama wereng.

Ini bisa dilihat, katanya, sejak 1 Juni lalu sudah tidak ada lagi permintaan dari para petani di sejumlah kecamatan yang meminta pasokan air dari Waduk Pacal. "Sampai sekarang pintu waduk ditutup, tidak ada air yang dikeluarkan," katanya menambahkan.

Sementara itu, Humas Unit Pengelolaan Teknis (UPT) Sumber Daya Air Bengawan Solo di Bojonegoro, Harjono menyatakan, sebagian para petani di daerah irigasi Waduk Pacal, terutama di sejumlah desa di Kecamatan Sumberrejo, selalu berspekulasi pada MT III dengan tetap menanam padi.

Perhitungan petani, pada awal tanam mereka masih tetap mendapatkan air dan menjelang panen, para petani mengharapkan bisa mendapatkan air hujan.

"Itu selalu terjadi, kalau hujan tidak turun, ya akhirnya tanaman padinya mengalami kekeringan," katanya menjelaskan.

(T.KR-SAS/B/F002/F002) (ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011