Bekasi (ANTARA News) - Tim Gegana Polda Metro Jaya mengamankan sebuah benda diduga bom dari sebuah rumah warga yang berdekatan dengan pos kepolisian di Kelurahan Jatisampurna, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis.

Paket mencurigakan itu ditemukan di rumah Kartijah (91) warga Komplek Kranggan Permai, Jalan Rajawali VII Blok BP 17 Nomor 5, RT10/RW15 Kelurahan Jatisampurna, kata Kapolsek Pondokgede Komisaris Burhanuddin di lokasi kejadian.

Menurut dia, paket tersebut dibawa untuk diteliti lebih lanjut di Markas Gegana terkait kemungkinan berisi bahan peledak.

"Paket berupa bungkusan berukuran 15x20 cm itu ditemukan pertama kali oleh Kartijah yang merupakan asisten rumah tangga di rumah tersebut. Bungkusan diletakkan di teras, tepatnya di bawah bangku sekitar pukul 5.30 WIB," katanya.

Kartijah curiga dengan keberadaan paket yang terbungkus lakban cokelat itu. Sebab di sekitarnya mencuat beberapa helai kabel. Tak ada nama atau alamat yang tertulis di bungkusan tersebut.

Kecurigaan Kartijah kemudian disampaikannya kepada tetangga karena majikannya, Dr. Puji Astuti, yang berprofesi sebagai dosen Universitas Borobudur Jakarta Timur, sedang tidak berada di rumah.

Inforemasi itu langsung disampaikan tetangganya kepada petugas di Pos Polisi Jatisampurna yang hanya berjarak 200 meter dari lokasi penemuan.

"Petugas kami kemudian melaporkan temuan pada tim Gegana yang datang sekitar pukul 10.00 WIB. Sambil menunggu kedatangan tim Gegana, evakuasi dilakukan pada warga sekitar yang tinggal dalam radius 50 meter," kata Burhanuddin.

Tim Gegana beranggotakan delapan orang yang diketuai Brigadir Kepala Agus S melakukan penyisiran selama satu jam.

"Kami belum tahu hasil sementaranya seperti apa. Tapi dari hasil foto, terlihat semacam paku berukuran 10 centimeter di dalamnya. Kepastiannya seperti apa harus menunggu hasil identifikasi," kata Agus.

Burhan menambahkan, pengamanan kali ini merupakan perintah dari atasan berkaitan degan penyelenggaraan sidang vonis Abu Bakar Baasyir. Namun, kami tidak tahu apakah penemuan ini berkaitan atau tidak dengan agenda itu," ujarnya.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011