Jakarta (ANTARA News) - Tidak cukup semilyar dan dua milyar untuk menyediakan infrastruktur IT dalam sebuah perusahaan besar ambil contoh kecil server, belum lagi biaya untuk membayar tenaga IT dan perawatan infrastruktur itu setiap bulannya.

Padahal, kebutuhan infrastruktur IT pada era komputasi awan (cloud computing) sangat signifikan untuk menunjang jalannya roda bisnis perusahaan.

Terkait hal itu Fujitsu menawarkan solusi Fujitsu Global Platform, yang memungkinkan anda atau perusahaan tidak perlu mengadakan infrastruktur IT sendiri dan membayar pekerja IT. Semua kebutuhan itu sudah diwakilkan dengan pihak ketiga, dalam hal ini Fujitsu.

Ada tiga solusi jitu Fujitsu ketika memulai debutnya dalam pasar komputasi awan yaitu Fujitsu Global Platform, Fujitsu Iaas (Infrastructure-as-a-Service: infrastruktur sebagai layanan) dan Fujitsu Cloud Professional Services.

Achmad S. Sofwan, Presiden Direktur Fujitsu Indonesia menjelaskan, solusi Fujitsu Global Platform, sama halnya dengan anda membeli listrik dari pemerintah, anda tidak perlu tahu infrastruktur listrik itu seperti apa tapi anda tinggal menikmati layanan tersebut.

Nah, bagaimana dengan pembayarannya, anda membayar sesuai dengan seberapa banyak layanan data yang anda pakai atau pay per use, hal itu mirip dengan tagihan listrik dan pulsa.

"Data anda tersimpan aman dalam server kami di data center Fujitsu dan anda bisa mengambilnya setiap saat," katanya ketika menggelar jumpa pers dalam Fujitsu Conference 2011 di hotel Shangri-La, Jakarta pada Kamis (16/6).

Hebatnya, kata Achmad, ada sebuah layanan yaitu Self Service, salah satu fitur unik dimana anda bisa meminta tambahan server setiap saat dan setelah server itu tidak terpakai, anda bisa mengembalikannya kembali. Proses pembayarannya sama dengan seberapa layanan yang anda habiskan.

"Hari ini anda butuh dua server tambahan, hari ini dua server itu ada jika sudah selesai dua server itu bisa dikembalikan," katanya.

Solusi kedua, Fujitsu yaitu Fujitsu SAP Iaas (Infrastructure-as-a-Service: infrastruktur sebagai layanan), layanan itu hanya untuk pengguna SAP dengan biaya yang terjangkau.

"Dengan solusi ini, pelanggan SAP bisa menghemat 30 persen lebih untuk penggunaan infrastruktur IT," katanya.

Terakhir, solusi Fujitsu Cloud Professional Services. Solusi itu adalah Fujitsu membantu perusahaan tersebut untuk memiliki data centre sendiri atau layanan komputasi awan sendiri.

Dia (Achmad) menjelaskan setiap perusahaan memiliki aplikasi cloud yang berbeda-beda. Untuk itu, Fujitsu secara aktif membantu pelanggan mencari dan memahami berbagai perubahan dalam penerapan komputasi Awan sehingga pelanggan bisa membuat pilihan berdasarkan informasi yang lengkap

"Tidak semua aplikasi cocok untuk cloud," katanya.

Fujitsu Cloud Professional Services akan mencakup studi kelayakan komputasi awan, program pengenalan awan, desain, edukasi dan pelatihan komputasi awan.

Ketiga solusi itu merupakan tambahan dari layanan pernati lunak sebagai layanan Software-as-a-Service (SaaS) Fujitsu Salesforce.com yang telah diluncurkan tahun lalu.

Momok yang menakutkan dalam cloud computing seperti kerentanan sistem keamanan da bencana alam sudah diantisipasi oleh Fujitsu.

Achmad mengatakan, "Jangan khawatir, kami memiliki sistem keamanan yang berlapis-lapis. Untuk bencana alam, solsui kami juga memiliki recovery back-up system."

Namun, Achmad mengamini ada satu hal yang masih memiliki kendala dalam hal komputasi awan yaitu harga Internet di Indonesia yang terlampau mahal dan keterbatasan infrastruktur IT.

"Memang itu (harga mahal) adalah kendala utama, tapi itu bukan domain kami tapi operator," katanya.

"Saya yakin dari waktu ke waktu infrastruktur IT di Indonesia akan semakin baik," katanya.

Ketika ditanya ANTARA News tentang seberapa besar pasar komputasi awan di Indonesia.

"Dengan jumlah penduduk dan perusahaan IT yang terus berkembang, saya yakin pasar komputasi awan di Indonesia akan lebih dari Singapura," pungkasnya.

(Adm/S026)

Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011