Beirut (ANTARA News) - Hartawan Suriah Rami Makhlouf yang adalah juga sepupu Presiden Bashar al-Assad dan fokus demonstrasi antikorupsi, berhenti dari bisnisnya, kata media pemerintah seperti dikutip Reuters, dalam konsesi untuk demonstrasi melawan pemerintahan Assad.

Pengumuman itu disampaikan dalam salat Jumat, yang biasanya diliputi demonstrasi besar dan pertumpahan darah dalam kerusuhan selama tiga bulan, dan di tengah pasukan militer mengelilingi dua kota yang memberonak di utara negara itu.

Makhlouf mengendalikan beberapa bisnis termasuk operator telepon seluler terbesar Suriah, toko bebas bea, konsesi minyak, perusahaan penerbangan dan hotel, perusahaan konstruksi, dan saham-saham setidaknya di satu bank.

Dia sudah menjadi subyek sanksi Amerika Serikat sejak 2007 untuk apa yang disebut Washington sebagai korupsi publik, juga sanksi Uni Eropa yang berlaku sejak Mei.  Tapi pebisnis yang perusahaanya mempekerjakan ribuan orang Suriah itu berulang kali bertahan.

Menurut media pemerintah, seorang teman masa kecil Assad yang memperluas bisnisnya sejak presiden memegang kekuasaan 11 tahun lalu, Makhlouf akan menyalurkan kekayaannya dalam proyek amal dan pembangunan.        

"Sebagaimana bisnisnya, mereka akan diarahkan sehingga mereka bisa mendapatkan pekerjaan sekaligus mendukung ekonomi nasional. Dia tidak akan masuk dalam proyek baru apapun yang (membawa) dia ke keuntungan pribadi," kata televisi Suriah.
      
Mengutip Makhlouf, Kantor berita SANA melaporkan dia akan meletakkan 40 persen saham yang dipegangnya di Syriatel untuk dijual dalam penawaran perdanan (IPO), dengan keuntungan yang dialokasikan untuk kerja kemanusiaan dan keluarga korban yang terbunuh dalam kerusuhan.

Kelompok hak asasi Suriah mengatakan 1.300 penduduk sipil dan lebih dari 300 tentara serta polisi tewas sejak demonstrasi yang merekab sejak Maret menentang kekuasaan keluarga Assad yang sudah 40 tahun lamanya.
        
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon mengatakan dia sudah berbicara dengan Assad dan mendesaknya menghentikan kekerasan.

"Saya kembali dengan keras mendesak Presiden Assad untuk berhenti membunuh rakyat dan terlibat dalam dialog inklusif dan mengambil langkah-langkah berani sebelum terlambat," kata Ban kepada reporter di Brasil.

Tentara Suriah, yang merebut kembali kota yang dikuasai oposisi, Jisr al-Shughour, dekat perbatasan Turki pada hari Minggu, sudah bmengepung dua kota terdekat di jalan utama yang menghubungkan Damaskus dengan kota kedua terbesar Suriah, Aleppo.       

SANA melaporkan, unit tentara "sudah dikerahkan dekat Khan Sheikhoun dan Maarat al-Numaan untuk memastikan keamanan jalan raya.       

Ribuan pengungsi sudah melarikan diri ke negara tetangga Turki, banyak di antara mereka berasal dari Jisr al-Shughour, tetapi penduduk juga dilaporkan mengungsi dari Maarat al-Numaan untuk mengantisipasi serbuan tentara dari sana. (*)
Nenny

Penerjemah:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011