Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Anti Manipulasi BUMN (Geram BUMN), Senin siang, sengaja menghadang Dirut PT PLN (Persero) Eddie Widiono yang sedang mengikuti rapat dengan Komisi VII DPR. "Bagaimanapun caranya kami ingin menemui dia untuk memberikan plakat penderitaan rakyat atas rencananya menaikkan TDL (tarif dasar listrik)," kata Koordinator Geram BUMN Andri Kurniawan. Menurut dia, kebijakan menaikkan TDL sangat menyengsarakan rakyat karena belum lama ini dibebani kenaikan tarif BBM. Ia menolak alasan pemerintah yang tidak lagi mampu menutupi defisit anggaran PLN Rp24 triliun tahun 2005 lalu dan tidak lagi sanggup memberikan subsidi sebesar Rp38 triliun tahun 2006 ini. "Padahal nyata-nyata defisit tersebut disebabkan inefisiensi dan terjadinya korupsi di tubuh PLN yang tak kunjung dituntaskan secara hukum seperti kasus CIS RISI, Tantiem, Pembangkit Borang, Muara Tawar dan beberapa kasus lainnya," jelas Andri. Oleh sebab itu dirinya meminta polisi segera menyeret Dirut PLN Eddie Widiono untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya melawan hukum. Ia juga mendesak dilakukan transparansi dan audit anggaran biaya pokok produksi (BPP) PLN. Para mahasiswa juga mengancam akan mengacaukan rapat konstitusi DPR apabila mengarah pada persetujuan menaikkan TDL. Sampai berita ini diturunkan Dirut PLN Eddie Widiono masih melakukan rapat koordinasi dengan Komisi VII DPR. Sementara sejumlah aktivis Geram BUMN yang merupakan gabungan dari mahasiswa Universitas Jayabaya, Uiversitas Trisakti dan Universitas Negeri Jakarta serta IISIP masih menunggu di luar ruangan sampai rapat tersebut usai.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006