Jayapura (ANTARA News) - Tim DPRD Propinsi Papua menyatakan akan menemui Kapolri Jenderal Sutanto dan Menko Polhukkam Widodo AS sehubungan kasus penembakan tiga warga sipil di Waghete, Kabupaten Paniai, Papua, Jumat lalu (20/1). Anggota Kimisi A DPRD Papua, Henny Arrobaya, kepada wartawan di Jayapura, Selasa, mengatakan, DPRD sudah membentuk dua tim yang masing-masing terdiri dari lima anggota DPR Papua dan enam warga masyarakat. Tim pertama kini telah berangkat ke Waghete, Kabupaten Paniai, untuk menyelidiki kasus tersebut. Sedangkan tim kedua akan berangkat ke Jakarta menemui Kapolri dan Menko Polhukkam untuk menyampaikan aspirasi masyarakat serta menjelaskan kronologis peristiwa tersebut. Menurut Henny, anggota dewan yang akan berangkat ke Jakarta itu bertujuan menyampaikan aspirasi masyarakat, sekaligus meminta perhatian pemerintah dalam rangka menyelesaikan kasus penembakan terhadap warga sipil yang dinilai tidak manusiawi itu. Media massa di Jayapura menyebutkan penembakan itu dilakukan oknum anggota TNI, kata Henny, tetapi dia tidak bisa memastikan atau memvonis siapa yang melakukan penembakan itu. "...yang pasti kami masih menunggu hasil pemantauan dan penyelidikan lima anggota DPR Papua di TKP," katanya. "Apabila dalam temuan akhir ternyata benar oknum anggota TNI yang melakukan tembakan terhadap warga sipil itu, maka DPR Papua sebagai wakil rakyat bertanggung jawab meminta kepada pemerintah pusat untuk menindaklanjuti masalah tersebut," katanya. Dia menyayangkan, tindakan oknum aparat keamanan yang seharusnya mengerti dan memahami tugasnya secara baik, bukan sebaliknya main hakim sendiri dengan mengorbankan masyarakat kecil yang tidak berdosa karena tugas pokok mereka yaitu, sebagai pelindung rakyat bukan pembunuh rakyat. Rakyat bukan musuh yang setiap saat harus dibunuh dan dibantai begitu saja seperti binatang. Karena itu, katanya, oknum yang bertidak secara institusi harus mempertanggungjawabkan masalah itu kepada seluruh rakyat Papua. Dikemukakannya, demontrasi hari Senin (23/1) di gedung DPR Provinsi Papua yang meminta Pangdam XVII Trikora, Mayjen George Toisuta dicopot dari jabatannya itu, tetap akan diteruskan kepada pemerintah pusat. Oknum aparat keamanan, Jumat (20/1) menembak mati seorang warga dan melukai dua orang. Kedua korban kini dirawat secara intensif di RSUD Nabire.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006