Jambi (ANTARA News) - Dua unit motor kayu karya perajin dan seniman Mihral yang dipamerkan di arena Festival Masyarakat Peduli Danau Kerinci (FMPDK) XI yang berlangsung hingga Minggu (10/7) sangat menarik perhatian para wisatawan yang berkunjung.

"Kedua motor kayu yang unik dan khas ini karya perajin dan seniman Mihral dari Desa Tanjung Pauh, Kecamatan Keliling Danau," kata Sekretaris Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Kerinci Amri Swarta di Kerinci, Selasa.

Salah satu motor buah karya Mihral tersebut milik Kadisbudparpora Kerinci Arlis Harun, sementara satunya lagi koleksi pribadi Mihral sendiri.

Sementara Mihral mengakui pengerjaan kedua unit motor kayu tersebut telah memakan waktu yang cukup lama, satu unit dimembutuhkan waktu 4-5 bulan.

"Semuanya saya upayakan dari kayu kecuali bagian sasis atau rangka, ban, mesin, lampu dan knalpot, dengan teknik menyambung dengan lem dan kolase atau menempel lalu dicat pernis," ujarnya.

Tidak hanya jadi karya pajangan, motor kayu yang dibuat Mihral tersebut juga motor hidup yang bisa dikendarai di jalanan menempuh perjalanan jauh dengan berbagai medan.

Selain itu, tidak saja motor yang dibuatnya dari kayu, tapi juga berbagai perlengkapan berkendara lainnya seperti helm, sepatu, dan rompi, bahkan motor tersebut sempat direncanakan Mihral akan dibawa berkeliling Indonesia mengkampanyekan kehidupan agraris masyarakat Kerinci ke publik nusantara.

Saat ini Mihral telah ditetapkan Disporabudpar menjadi Duta Kerinci sebagai pemuda pelopor kreativitas, juga mengakui sudah mendapat pesanan pembuatan motor kayu lainnya dari peminat.

"Umumnya pemesan adalah para biker atau penghobi berkendara motor dari berbagai klub motor di Tanah Air, dalam waktu dekat saya akan mulai membuat motor kayu jenis vespa pesananan salah soerang biker," ujarnya.

Ia menegaskan untuk pembuatan motor kayu tersebut bisa menggunakan motor jenis apapun termasuk motor bebek, matik dan bahkan motor besar dengan harga bervariasi tergantung tingkat kerumitan dan waktu pembuatan.

Hal yang sering dirasaknnya jadi kendala adalah masalah modal, karena itulah ia sangat mengharapkan adanya program bantuan modal usaha dari pemerintah yang bisa didapatknnya.(*)
(ANT-144/E003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011