Makassar (ANTARA News) - Ratusan rumah dan ribuan hektare areal persawahan rakyat di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, terendam banjir setinggi setengah sampai dua meter akibat meluapnya sungai Cendrana'e. Belum ada laporan korban jiwa, namun ratusan warga mulai mengungsi ke tempat-tempat aman, sementara aparat Pemkab Maros hingga Kamis siang belum ada yang meninjau ke lokasi, demikian dilaporkan Muhammad Yusran, pewarta foto ANTARA dari lokasi kejadian, Kamis. Sejumlah sekolah juga meliburkan muridnya karena gedung-gedung mereka tergenang air. Banjir itu telah menggenangi wilayah empat kecamatan yakni Maros Baru, Bantimurung, Simbang, dan Turikale yang semuanya adalah sentra produksi padi dan daerah alur sungai Cendrana'e. Banjir terparah terjadi di Kecamatan Simbang dengan ketinggian air mencapai dua meter. Penduduk di sejumlah desa di kecamatan itu dilaporkan telah mulai mengungsi karena rumahnya tergenang. Akan tetapi, Kecamatan Simbang itu kini tidak bisa dijangkau dengan kendaraan darat karena jalan menuju daerah itu tertutup air setinggi satu sampai dua meter, lapor Yusran. Menurut penduduk setempat, air sungai Cendrana'e mulai meluap pada Rabu sekitar pukul 21.00 Wita dan ketinggian air dikhawatirkan terus naik sebab hingga berita ini diturunkan, hujan deras masih terus turun. Ribuan hektare areal persawahan yang baru ditanami diperkirakan akan rusak total bila air tidak segera surut. Maros pernah dilanda banjir bandang pada Desember 2003 yang mengakibatkan sedikitnya tiga orang tewas dan ribuan hektare lahan persawahan rusak total dan kerugian material mencapai puluhan miliar rupiah.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006