BAS Jakarta harus mampu menjadi representasi bagi kemajuan perekonomian Aceh, karena persaingan antarbank akan semakin ketat dengan kehadiran teknologi keuangan yang lebih praktis digunakan oleh masyarakat
Banda Aceh (ANTARA) - Gubernur Provinsi Aceh Nova Iriansyah telah meluncurkan Kantor Cabang Bank Aceh Syariah (BAS) di Jakarta pada Senin (31/1) malam.

“Sebagai pemegang saham pengendali, saya berharap bank milik rakyat Aceh ini dapat terus tumbuh dan berkembang sebagaimana filosofi dalam Bunga Seulanga yang ada pada logo Bank Aceh dan juga dapat bersaing dengan bank-bank lain yang telah lebih dahulu hadir di tengah pusat Kota Jakarta,” katanya dalam pernyataan yang diterima di Banda Aceh, Selasa.

Ia menjelaskan kegiatan bertemakan “The Wonder of Nanggroe” ini menandai puncak acara bagi kehadiran BAS di Jakarta.

Disebutkannya bahwa pada 20 Desember 2021, ia sudah melakukan "soft opening" BAS Kantor Cabang Jakarta yang berlokasi di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat.

“Tentunya ini menandai ekspansi aktivitas perekonomian Aceh di pusat Ibu Kota negara. Capaian ini sekaligus menjadi kebanggaan tersendiri bagi seluruh pemegang saham BAS, yaitu Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota di seluruh Aceh,” katanya.

Menurut dia BAS Cabang Jakarta merupakan representasi dukungan Pemerintah Aceh terhadap aktivitas layanan transaksi perbankan di tengah persaingan yang sengit di sektor perbankan.

Karena itu, kehadirannya harus mampu memberikan dukungan bagi akselerasi pengelolaan keuangan, baik kepada sektor privat, swasta, maupun pemerintah daerah.

“BAS Jakarta harus mampu menjadi representasi bagi kemajuan perekonomian Aceh, karena persaingan antarbank akan semakin ketat dengan kehadiran teknologi keuangan yang lebih praktis digunakan oleh masyarakat,” katanya.

Ia mengatakan pengembangan teknologi informasi di sektor perbankan terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman serta nasabah yang tinggi espektasinya terhadap layanan perbankan.

“Alhamdulillah, BAS sebagai salah satu lembaga keuangan yang menjadi pionir bagi tranformasi perbankan syariah, telah melakukan transformasi pada jalur dan waktu yang tepat,” katanya.

Gubernur Aceh mengatakan, BAS dalam beberapa tahun terakhir juga telah mampu menghadirkan sejumlah layanan transaksi berbasis digital, yang telah familiar dengan aktivitas transaksi sehari-hari.

“Layanan transaksi seperti Action Mobile Banking, Integrasi Quick Response Indonesian Standard (QRIS), Uang Elektronik (Pengcard), Kartu Debit dan lainnya, telah menjadi produk andalan yang saat ini sangat diminati oleh nasabah maupun masyarakat Aceh,” katanya.

Ia menjelaskan terkait dengan tema acara “The Wonder Of Nanggroe” itu, terinspirasi oleh keajaiban yang dimiliki oleh Aceh, yang merupakan sebuah tanah tempat sejuta catatan sejarah dan keajaiban pernah terjadi.

“Aceh mencapai kejayaannya di abad ke enam belas pada masa Sultan Iskandar Muda. Di bawah kekuasaannya, Aceh berhasil menaklukkan Pahang, yang merupakan sumber timah utama dan melakukan penyerangan terhadap Portugis di Melaka,” katanya.

“Saya atas nama Gubernur Aceh tentunya mengharapkan dukungan dari seluruh pihak untuk dapat bersinergi dan berkolaborasi dalam mendukung tumbuh kembang potensi ekonomi Aceh bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.

Ia juga berharap BAS harus mampu bersaing dengan Bank lainnya di tingkat nasional yang sudah lebih dulu hadir di Jakarta.

Direktur Utama PT BAS, Haizir Sulaiman mengatakan, sebagai lembaga keuangan yang telah menjadi inspirasi bagi lahirnya bank daerah, dan transformasi ke sistem perbankan syariah, BAS akan terus meningkatkan layanan dalam menyambut era baru layanan transaksi keuangan.

“Kehadiran kami di ibu kota akan menjadi awal baru dalam menggapai visi menjadi Bank Syariah Terdepan dan Terpercaya dalam Pelayanan di Indonesia, dan menjadi cabang ke 26 Bank Aceh,” katanya.

The Wonder of Nanggroe, kata dia, menjadi semangat atau spirit sekaligus simbol bagi BAS di masa yang akan datang, dengan mengikuti jejak kejayaan Aceh di masa lalu.

“BAS akan menjadi bagian lembaga keuangan yang mampu bersaing dengan bank-bank nasional dan juga menjadi bagian penting bagi arah pengembangan perbankan syariah dan pembangunan ekonomi nasional,” kata Nova Iriansyah.

Tokoh masyarakat Aceh, Mustafa Abubakar yang juga mantan Pj. Gubenur Aceh mengajak seluruh paguyuban Aceh di Jakarta untuk membuka rekening di BAS, terutama masyarakat Aceh yang saat ini berada di bawah asuhan Taman Iskandar Muda (TIM).

“Kita juga meminta dukungan dari organisasi masyarakat Aceh lainnya di Jakarta. Dengan begitu, BAS akan mampu berkembang cepat,” katanya.

Baca juga: Bank Aceh Syariah dukung tim sembilan percepat bangun ekonomi daerah

Baca juga: Total aset Bank Aceh hingga Juni Rp27,3 triliun

Baca juga: OJK: Ada 1,4 juta nasabah bank konvensional belum migrasi di Aceh

Baca juga: Lembaga keuangan gali potensi percepatan ekonomi daerah di Aceh

 

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022