Bandung (ANTARA) - BUMD Pemprov Jawa Barat, PT Jasa Sarana menargetkan percepatan penyelesaian  proyek Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dan TPPAS Nambo, Bogor, serta dimulainya pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) pada 2022.

Direktur Utama Jasa Sarana Hanif Mantiq dalam siaran persnya di Bandung, Jabar, Kamis, mengatakan pada 2022 pihaknya akan mengerjakan banyak proyek infrastruktur dari mulai jalan, rumah sakit, hingga pengelolaan limbah.

Untuk jalan tol, katanya, Jasa Sarana berharap Tol Cisumdawu segera selesai seiring mulai beroperasinya Seksi Satu yakni ruas Cileunyi-Pamulihan.

Menurutnya, meski pandemi, Jasa Sarana masih bisa meraup kenaikan pendapatan hampir tiga kali lipat pada 2021 lalu.

"Target perusahaan tahun ini bisa lebih baik, pendapatan kita tahun lalu itu hampir Rp200 miliar, naik tiga kali lipat, mudah-mudahan tahun ini bisa lebih baik lagi, seiring pemulihan ekonomi," katanya.

Hanif mengatakan mulai berlangsungnya proses pembangunan Jalan Tol Getaci yang sudah ditetapkan pemerintah pusat dengan Jasa Sarana bergabung dalam konsorsium yang beranggotakan PT Jasa Marga, PT Daya Mulia Turangga-PT Gama Group, PT PP (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Dikutip dari laman Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Jalan Tol Getaci memiliki nilai investasi Rp56,2 triliun dengan masa konsesi 40 tahun.

"Tol Bandung-Cilacap juga sudah mulai digelar tahun ini, kami menjadi bagian dari badan usaha jalan tol. Target awal pembangunan mulai dari Bandung sampai Tasikmalaya, kita optimis karena pemerintah sudah memprioritaskan proyek ini," kata Hanif.

Selain tol, pihaknya juga mendapatkan penugasan untuk menggelar pembebasan lahan dan penyusunan details engineering design (DED) jalan tengah selatan yang sudah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan.

"Kita persiapan untuk pembangunan JTS, tugas Jasa Sarana membebaskan lahan dan menyusun DED, sebelum masuk ke konstruksi," katanya.

Kemudian, proyek yang tak kalah pentingnya adalah pengoperasian Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Nambo, Bogor.

TPPAS Nambo yang bakal mengelola sampah di Bogor Raya dan Tanggerang Selatan tersebut ditargetkan bisa beroperasi pada 2022.

"Target kami, semester I 2022 sudah bisa beroperasi sebagian, nanti full-nya di akhir tahun," katanya.

Menurut Hanif, percepatan pembangunan infrastruktur tersebut sudah ditunggu masyarakat dan masyarakat berharap urusan sampah segera tuntas, lalu penyelesaian Tol Cisumdawu dan pembangunan Tol Getaci.

"Masyarakat antusiasmenya tinggi untuk penyelesaian proyek-proyek itu. Berbagai kesiapan sudah kami tempuh baik dari segi alternatif skema bisnis, pembiayaan dan penentuan partner yang akan bekerja sama tentu saja terus dilakukan berdasarkan kaidah manajemen risiko dan good corporate governance yang berlaku," kata dia.

Baca juga: Seksi Satu Jalan Tol Cisumdawu resmi beroperasi
Baca juga: Jasa Sarana Jabar targetkan layanan bisnis anak usaha "go digital"
Baca juga: Jasa Sarana teken sejumlah kerja sama investasi di WJIS 2020


Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022