Batubara penyumbang devisa terbesar selama 2011, yakni, sebesar 1,58 miliar dolar AS dari volume ekspor sebesar 23 juta metrik ton
Kotabaru (ANTARA News) - Kabupaten Kotabaru di Kalimantan Selatan dikaruniai sumber daya alam yang bagus dan kini angka nilai ekspor dari lima komoditasnya hingga Juni 2011 mencapai 1,86 miliar dolar AS.

"Lima komoditas yang menjadi unggulan ekspor Kotabaru itu, 'emas hitam' batubara, minyak sawit mentah, semen curah atau clinker dan bijih besi serta chipwood," kata Kepala Dinas Perdagangan, Penanaman Modal dan Pengelolaan Pasar Kotabaru H Zainal Arifin MAP, Jumat.

Batubara penyumbang devisa terbesar selama 2011, yakni, sebesar 1,58 miliar dolar AS dari volume ekspor sebesar 23 juta metrik ton.

Crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah menyumbang terbesar kedua, setelah batubara yakni, sebesar 216 juta dolar AS dari volume ekspor sebesar 178,88 ribu mt.

Bijih besi penyumbang terbesar ketiga setelah CPO, yakni, sebesar 55,43 juta dolar dari volume ekspor sebesar 3,42 juta mt.

Semen curah atau clinker, menyumbang devisa terbesar keempat setelah bijih besi, yakni, sebesar 5,77 juta dolar AS dari volume ekspor sebesar 179.60 ribu mt.

Selanjutnya, chipwood atau serpihan kayu yang merupakan bahan baku bubur kertas menyumbang devisa sebesar 1,39 juta dolar AS dari volume ekspor sebesar 27,33 ribu mt yang hanya dilakukan penjualan pada Pabruari 2011.

Menurut Kepala Dinas Perdagangan, Penanaman Modal dan Pengelolaan Pasar Kotabaru, besarnya devisa secara tidak langsung mempengaruhi besar kecilnya penerimaan dana perimbangan dari pemerintah pusat.

Agar Pemkab Kotabaru mendapatkan dana perimbangan jauh lebih besar dari pemerintah pusat, kini terus melakukan kerjasama dan mengundang investor untuk menanamkan modalnya di daerah.

Selain bertujuan untuk mendapatkan dana perimbangan dan bagi hasil pajak yang lebih besar, juga bertujuan untuk membuka lapangan kerja baru dan bergeraknya roda perekonomian di daerah.

"Pemerintah daerah optimistis, dengan semakin banyaknya investor masuk, efek penggandanya akan semakin luas," paparnya. (ANT)


Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011