Kepresidenan adalah milik rakyat Amerika, dan hanya milik rakyat Amerika semata.
Washington (ANTARA) - Mantan wakil presiden Amerika Serikat Mike Pence pada Jumat (4/2) mengatakan bahwa dia "tidak berhak membatalkan" hasil pemilihan presiden AS 2020.

Pernyataan itu disampaikan Pence dalam sebuah acara di Florida sebagai respons atas klaim mantan presiden AS Donald Trump bahwa Pence dapat mengubah hasil pemilihan penguasa Gedung Putih itu.

"Presiden Trump salah. Saya tidak punya hak membatalkan pilpres," kata Pence. "Kepresidenan adalah milik rakyat Amerika, dan hanya milik rakyat Amerika semata."

"Berdasarkan Konstitusi, saya tidak punya hak mengubah hasil pilpres," imbuh anggota Partai Republik dari Indiana itu.

Trump menyerang Pence karena mengesahkan hasil Electoral College pilpres 2020 pada 6 Januari 2021, di mana Joe Biden dari Partai Demokrat menjadi pemenang.
 
Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) saat itu Mike Pence (kiri, belakang) dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS Nancy Pelosi (kanan, belakang) mengikuti sidang gabungan Kongres untuk mengesahkan hasil pemilu 2020 di Gedung Capitol AS di Washington DC, AS, pada 6 Januari 2021. (Xinhua/Pool/Erin Schaff


Pendukung Trump menyerbu Gedung Capitol dan mengganggu proses pengesahan hasil pilpres pada hari itu, yang mengarah pada pemakzulan kedua oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS sesaat sebelum Trump mengakhiri masa jabatan.

Sebuah komite khusus DPR AS sedang menyelidiki kerusuhan Capitol tersebut.

Komite Nasional Partai Republik pada Jumat memberikan suara secara resmi untuk mengecam Perwakilan Liz Cheney dan Adam Kinzinger, dua anggota Partai Republik di komite 6 Januari itu, atas partisipasi mereka dalam penyelidikan tersebut.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022