Ah, saya tidak dalam posisi untuk mengumumkan.
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan penentuan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) wilayah Jawa-Bali di tengah peningkatan kasus varian baru COVID-19 Omicron masih terus dibahas.

 Dalam rapat koordinasi gubernur bersama Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan setiap sore dilakukan pembahasan terkait level PPKM itu.

"Saat ini sedang pembahasan, nanti kalau sudah ada keputusan pasti kami bicarakan. Jadi kami rakor hampir setiap sore," kata Anies, di Hotel Aryaduta Jakarta Pusat, Minggu malam.

Anies mengatakan pembahasan saat ini bukan lagi soal usulan apakah Jakarta ingin menaikkan level PPKM, atau apakah daerah lain ingin menaikkan level PPKM di wilayahnya.

Menurutnya, saat ini yang dibahas adalah kriteria apakah yang menentukan peningkatan level PPKM di suatu wilayah.

"Yang harus Anda garis bawahi, ada kriteria. Nah kriteria ini yang tadi itu dibahas, nanti dari kriteria itu ditentukan levelnya," kata Anies.

Saat disinggung awak media mengenai kemungkinan DKI Jakarta mengetatkan kembali penjagaan protokol kesehatan seperti saat sebelum Lebaran, Anies mengelak.

"Ah, saya tidak dalam posisi untuk mengumumkan. Karena PPKM berbeda dengan PSBB. Kalau PSBB dulu, yang mengumumkan adalah gubernur. Kalau PPKM melalui Instruksi Mendagri, jadi kita tunggu saja," kata Anies.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan bahwa Pemprov DKI Jakarta mengusulkan kepada pemerintah pusat PPKM di Jakarta untuk dinaikkan dari level 2 menjadi level tiga.

"Peningkatan level kami sudah usulkan untuk dipertimbangkan kembali. Apakah perlu (PPKM) masih tetap seperti sekarang di level dua atau di level tiga," kata Riza, di Balai Kota Jakarta, Rabu (2/2) malam.

Seiring dengan usulan peningkatan level PPKM, Riza menyebutkan bahwa pihaknya juga akan mengaktifkan kembali berbagai usaha untuk menekan penyebaran, seperti pengaktifan kembali satgas RT/RW; mempersiapkan bantuan sosial untuk isolasi mandiri dan dapur umum di lima wilayah; serta mengaktifkan kembali call center dan kanal pelaporan lain.

"Kami minta masyarakat supaya lebih aktif, giat melaporkan perkembangan yang ada, tempat hiburan dan mal kami akan bahas lebih detil lagi semuanya kami rinci sudah ditugaskan masing-masing unit, dinas, badan terkait untuk mendetailkan kembali," ujar Riza.

Saat ini DKI Jakarta masih berstatus PPKM Level 2 sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 6 Tahun 2022 tentang PPKM Level 1, 2, dan 3 di Jawa-Bali.

DKI Jakarta masih berstatus level dua terhitung 1-7 Februari 2022. Kasus COVID-19 di Jakarta per laporan pada 2 Februari 2022, mencapai 928.875 kasus dengan rincian 41.974 kasus aktif, 13.689 kasus meninggal dunia, dan 873.212 sembuh.
Baca juga: Tiga bar pelanggar PPKM disegel Polda Metro Jaya
Baca juga: DKI Jakarta usulkan pemerintah pusat naikkan level PPKM

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022