Beijing (ANTARA) - Pihak berwenang di kota Baise, barat daya China, memerintahkan penduduk untuk tinggal di rumah mulai Senin dan menghindari perjalanan yang tidak perlu saat otoritas memberlakukan pembatasan.

Tindakan itu termasuk di antara yang terberat di kota Baise untuk memerangi meningkatnya infeksi lokal COVID- 19.

Wabah di Baise, yang memiliki populasi sekitar 3,6 juta dan berbatasan dengan Vietnam, kecil menurut standar global, tetapi pembatasan tersebut, termasuk larangan perjalanan masuk dan keluar yang tidak penting, mengikuti pedoman nasional untuk segera mengatasi gejolak apa pun. 

Upaya itu mendapat urgensi ekstra selama perhelatan Olimpiade Musim Dingin, yang dimulai pada Jumat dan berlangsung hingga 20 Februari, serta musim perjalanan yang sibuk untuk liburan Tahun Baru Imlek.


Baca juga: Dirjen WHO dan PM China bahas kerja sama asal usul COVID-19

Lusinan atlet untuk Olimpiade, yang diselenggarakan oleh ibu kota Beijing dan provinsi utara Hebei, telah dites positif dan dipindahkan ke tempat isolasi, tetapi perhelatan itu belum terpengaruh secara serius dengan tidak adanya penyebaran klaster dalam lokasi tertutup yang mengisolasi mereka dari publik.

Baise, di wilayah Guangxi, melaporkan 37 infeksi menular domestik dengan gejala yang dikonfirmasi pada Minggu, naik dari enam hari sebelumnya, data dari Komisi Kesehatan Nasional menunjukkan.

Warga harus tinggal di dalam rumah kecuali untuk perjalanan untuk membeli kebutuhan pokok atau tes COVID-19, dan harus memilih metode pengiriman daripada pembelian di dalam toko bila memungkinkan, kata televisi pemerintah, mengutip pernyataan dari pemerintah kota.

Baca juga: Malaysia apresiasi sumbangan ketiga, dua juta dosis vaksin dari China

Pemerintah kota juga telah menangguhkan bisnis yang tidak penting, transportasi umum dan pembelajaran sekolah dan menunda pembukaan pelabuhan masuk di sepanjang perbatasan internasional. Pekerja penting akan membutuhkan izin khusus untuk beraktivitas di dalam Baise.

Termasuk Baise, China melaporkan 45 kasus yang ditularkan secara lokal dengan gejala pada 6 Februari, naik dari 13 kasus sehari sebelumnya, menurut data NHC.

Provinsi selatan Guangdong dan kotamadya Beijing dan Tianjin juga melaporkan kasus gejala lokal sporadis pada Minggu.

Tidak ada kematian baru, sehingga jumlah kematian mencapai 4.636.

Pada 6 Februari, China daratan mengalami 106.419 kasus dengan gejala yang dikonfirmasi sejak wabah pertama kali muncul pada akhir 2019, termasuk infeksi lokal dan dari luar negeri.

Sumber: Reuters

Baca juga: Enam atlet China di Olimpiade Beijing berasal dari Xinjiang

Baca juga: China dukung target vaksinasi 2022 PBB

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2022