Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengapresiasi kontribusi personel Satgas Garuda Bhayangkara (Garbha) II FPU 12 UNAMID yang telah menyelesaikan tugasnya dalam misi menjaga perdamaian dunia.

UNAMID merupakan Operasi Gabungan PBB dengan Uni Afrika di Darfur sebagai bagian dari pelaksanaan Resolusi Dewan Keamanan PBB Tahun 1769 pada 31 Juli 2007.

“Jadilah inspirasi dan teladan bagi para personel lainnya dalam mewujudkan Polri modern, Polri berwawasan luas, Polri yang semakin diharapkan, dan dicintai masyarakat,” kata Sigit dalam Upacara Penutupan Satgas Polri Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB UNAMID, di Mabes Polri Jakarta Selasa.

Jenderal bintang empat itu mengatakan Satgas FPU dan IPO UNAMID telah berkontribusi dalam pemeliharaan perdamaian dan ketertiban dunia sejak 2008 hingga berakhir masa tugas 2022.

Menurut dia, dalam berkiprah Pasukan Garuda Bhayangkara Polri telah meraih berbagai macam penghargaan dan prestasi, di antaranya penghargaan dari UNHCR, Kepala Pemerintahan Sudan, Kepala Kepolisian Sudan, Kepala Operasi Uni Afrika, dan Police Commissioner UNAMID.

Baca juga: Bripka Astri Teresia, polwan tangguh dalam misi UNAMID di Sudan

Semua itu, lanjut Kapolri, diraih atas kerja keras, dedikasi, dan loyalitas seluruh personel Satgas UNAMID dalam menjaga keamanan, perdamaian di wilayah Darfur, dan Sudan.

Prestasi tersebut menorehkan tinta emas dalam sejarah perjalanan Polri dan Indonesia di kancah internasional.

“Tentunya saya berharap duta-duta Indonesia di seluruh penjuru dunia yang saat ini tengah menjalankan tugas dapat terus menorehkan kebanggaan dan kehormatan Bangsa Indonesia di mata dunia," ujarnya.

Mantan Kabareskrim Polri itu menyebutkan misi pemeliharaan perdamaian PBB merupakan salah satu bagian pelaksanaan diplomasi dan kerja sama internasional Polri yang memiliki nilai strategis sebagai wujud kontribusi Bangsa Indonesia dalam melaksanakan ketertiban dunia, sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat.

Komitmen itu, kata Sigit, diwujudkan Polri dengan berkiprah selama 32 tahun dalam misi perdamaian. Dari 18 misi PBB setidaknya sudah dikerahkan 2.975 personel Polri untuk dijadikan "peacekeeper" atau pasukan penjaga perdamaian.

Baca juga: Pasukan Perdamaian di Sudan gelar upacara Kemerdekaan dengan khidmat

Beberapa negara yang menjadi wilayah misi PBB, yaitu Yaman, Afghanistan, Kamboja, Sudan, Sudan Selatan, Mozambik, Namibia, Republik Afrika Tengah, Bosnia, Kongo, Haiti, Slavonia, Mali, dan Somalia.

"Jumlah personel Polri ini menempatkan posisi Indonesia diperingkat ke-10 sebagai negara terbanyak yang mengirimkan personel dalam Troops/Police Contributing Countries (TPCCS)," ujar Sigit.

Sigit menyampaikan torehan prestasi personel Polri di kancah Internasional sesuai dengan semangat transformasi menuju Polri yang Presisi.

“Tepatnya pada kebijakan transformasi operasional program kelima dan kegiatan ke-22, yaitu pengembangan kerja sama internasional melalui peran Polri dalam misi perdamaian, misi kemanusiaan internasional, dan misi internasional lainnya," ujarnya.

Sigit menambahkan, personel FPU dan IPO telah membawa harum nama Bangsa Indonesia di kancah internasional dan mendapatkan apresiasi positif atas peran aktifnya dalam menjalankan misi pemeliharaan perdamaian PBB.

Baca juga: Polri berangkatkan 381 pasukan perdamaian ke Sudan

Ia menekankan dalam menjalankan sebuah misi pemeliharaan perdamaian PBB membutuhkan tanggung jawab begitu besar. Mulai dari melindungi masyarakat sipil, memberikan bantuan kemanusiaan, memonitor perjanjian perdamaian antara pihak bertikai, mendukung mediasi penyelesaian konflik antarkelompok, dan membantu pemerintah Sudan untuk mengembalikan para pengungsi ke tempat tinggal asalnya secara sukarela.

Terlebih lagi tahun 2022, katanya, menjalankan misi perdamaian dunia di tengah wabah pandemi COVID-19 yang menjadi tantangan tersendiri bagi para personel Polri.

“Pada masa berakhirnya misi UNAMID ini, Indonesia dipercaya menjadi guard unit terakhir yang meninggalkan daerah misi atas profesionalisme dan disiplin tinggi yang diakui PBB sejak awal penugasan UNAMID," ujar Sigit.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022