Blatter mengungkapkan harapannya itu di depan media hanya tiga hari setelah bos sepak bola Asia Mohamed bin Hammam dihukum seumur hidup atas dugaan penyuapan yang dilakukannya.
Ia juga bereaksi keras atas tuduhan bin Hammam yang menyatakan ia sebagai "diktator" dalam kepemimpinannya pada organisasi sepak bola dunia itu.
"Saya tidak sendirian. Saya bukan diktator seperti dikatakannya," kata Blatter, yang berada di Rio untuk menyaksikan undian Piala Dunia 2014, Sabtu.
Ia menambahkan, ia menerapkan "nol toleransi bagi siapa pun, baik di dalam ataupun di luar lapangan, tidak saja bagi tetangga, teman mau pun sahabat lainnya, atau lawan, tapi juga bagi wasit dan ketua asosiasi yang berada di bawah naungannya."
"Kami bekerja tidak saja memerangi korupsi, tetapi juga doping dan diskriminasi," katanya.
"Semua pekerjaan ini sudah dimulai. Kami sekarang harus bekerja keras melawan taruhan yang ilegal..Anda lihat betapa hebatnya beberapa federasi yang terlibat dalam pengaturan pertandingan," katanya.
Blatter menolak mengomentari hukukan yang dijatuhkan kepada bin Hammam, yang dituduh menawarkan uang kontrak sebagai persiapan mendapatkan suara untuk bersaing dengan Blatter untuk mendapatkan jabatan di kursi tertinggi di FIFA.
"Saya tidak dapat berkomentar tentang keputusan Komite Etik...tetapi itu akan dilanjutkan," katanya, Ada kode etik yang harus dijalankan."
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011