Seluruh jaringan Kementan harus cepat tanggap dan turun, kemudian mencari solusi terbaik dari hama tikus ini
Purwakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi mengingatkan agar petugas penyuluh Kementerian Pertanian tanggap atas munculnya hama yang menyerang areal sawah menyusul adanya korban jiwa akibat jeratan listrik hama tikus di Kabupaten Sragen.

“Kita harus cari solusi agar warga tidak lagi pakai jerat tikus listrik yang akhirnya malah banyak orang meninggal dunia,” kata Dedi Mulyadi, dalam sambungan telepon di Purwakarta, Selasa.

Ia menyampaikan, belum lama ini Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Desa Jambanan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen untuk meninjau kawasan pertanian dalam menangani hama tikus.

Menurut Dedi, di Sragen banyak sawah dipasang jerat listrik untuk membasmi tikus. Namun belakangan jerat listrik itu justru "memakan" korban jiwa manusia.

Baca juga: Dinas Pertanian Ngawi larang petani gunakan jebakan tikus listrik


Dikatakannya, seharusnya pemerintah hadir mendampingi saat hama tikus menyerang. Jangan sampai petani berinisiatif memasang jerat listrik yang pada akhirnya telah memakan korban jiwa sekitar 23 orang di Sragen.

“Giliran panen, pejabat pada datang, giliran kena masalah tak ada yang datang. Petugas-petugas penyuluhan, balai-balai harusnya cekatan kalau di sawah ada hama tikus, harus cepat tanggap seperti penanganan COVID-19,” katanya.

Dedi menduga maraknya hama tikus karena adanya ekosistem yang terputus seperti ular dan burung pemangsa yang sudah tidak ada. Sehingga ia meminta petani pun tidak secara masif melakukan perburuan agar ekosistem di sawah tetap terjaga.

“Seluruh jaringan Kementan harus cepat tanggap dan turun, kemudian mencari solusi terbaik dari hama tikus ini. Jangan sampai menunggu petani pasang jerat listrik yang akhirnya malah ada korban jiwa,” katanya.


Baca juga: Saatnya membasmi hama tikus dan wereng dengan cara alami


Sementara dalam kunjungan ke Sragen, Dedi bertemu dengan seorang petani bernama Mbah Saman. Di usianya yang sudah 80 tahun, pensiunan guru ini masih aktif ke sawah dengan menggunakan sepeda.

Mbah Saman pun menceritakan kejadian jerat listrik yang memakan korban jiwa di desanya. Korban tersebut hendak ke pasar, namun ditemukan meninggal dunia di sawah.

Menurut dia, kemungkinan besar hama tikus menyerang karena tidak ada lagi predator pemangsa di sawah. 


Baca juga: Kementan targetkan fiberisasi 35.000 ha sawah
Baca juga: Badung lakukan upacara Ngaben Tikus untuk bersihkan hama pertanian

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022