"Keputusan telah diambil. Sabella pilihannya," kata Meiszner kepada kantor berita resmi Telam.
Tersingkirnya Argentina pada perempat final Copa Amerika setelah kalah oleh Uruguay awal bulan ini menyebabkan Batista kehilangan pekerjaannya meskipun ia hanya menggantikan Diego Maradona delapan bulan sebelumnya.
Batista dijelek-jelekkan di media karena tampaknya tidak tahu tim terbaiknya -- membabat dan mengubah setelah awal yang buruk sebelum Carlos Tevez, yang ia tinggalkan setelah dua pertandingan, kembali tampil namun gagal menyarangkan bola dari titik penalti saat melawan Uruguay.
Sebagai pemain, Sabella bermain sebentar dengan Sheffield United dan Leeds.
Sebelum masuk menjadi calon penerus Batista ia disebut-sebut akan memimpin Al Jazira di Uni Emirat Arab.
Sabella, yang berusia 56 tahun mengawali karir bermainnya bersama River Plate di kota tempat tinggalnya Buenos Aires. Ia memenangi Copa Libertadores bersama Estudiantes dua tahun lalu.
Keberhasilan itu menjadi unsur yang mendorongnya ke posisi depan dalam deretan calon pengganti Batista. Ia bertugas mengakhiri paceklik gelar di level senior sejak 1993, meskipun ia membawa tim Olimpiade meraih kejayaan pada 2008.
Sejak keberhasilan pada Copa 1993, tujuh pelatih datang dan pergi tanpa meraih trofi tingkat senior.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011
