Boyolali (ANTARA News) - Empat jembatan yang rusak akibat banjir lahar dingin di lereng Gunung Merapi di Kecamatan Selo dan Cepogo, Kabupaten Boyolali, mulai dibangun dengan dana penanggulangan bencana dari pusat sekitar Rp17,7 miliar.

Bupati Boyolali Seno Samodro, di Boyolali, Rabu, menjelaskan, dana pembangunan empat jembatan di Merapi sebanyak Rp17,7 miliar sudah turun dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan pelaksanaannya mulai Kamis (4/8).

Menurut Bupati, dana tersebut untuk pembangunan Jembatan Kali Juweh (Desa Klakah), Bangunsari, dan Sepi (Jrakah) Kecamatan Selo, sedangkan satunya Paras, Cepogo, Boyolali.

"Setelah empat jembatan itu, satu bulan kemudian dilanjutkan pembangunan jembatan yang lainnya di Selo, termasuk Kali Apu, yang ambrol akibat banjir lahar dingin Merapi," kata Bupati.

Menurut Bupati, tender proyek pembangunan jembatan sudah dilakukan di Jakarta, dan dananya juga sudah turun, sehingga kontraktor mulai pelaksanaannya, Kamis (4/8).

"Pembangunan jembatan ini, seluruhnya ditangani oleh pusat, pemkab menerima hasilnya saja," kata Bupati.

Bupati menjelaskan, dana sebanyak tersebut di antaranya, untuk pembangunan jembatan gantung Kali Juweh Klakah, anggaran sekitar Rp3,3 miliar, perbaikan jembatan Paras, Cepogo, sekitar Rp625 juta, sedangkan sisanya untuk Jembatan Bangunsari dan Sepi, di Desa Jrakah.

Kendati demikian, Bupati berharap dengan dibangunnya sejumlah jembatan yang ambrol di lereng Merapi tersebut aktivitas warga akan kembali lancar. Sehingga, jalur perekonomian antar desa di Merapi kembali normal.

Menurut Kepala Desa Jrakah Tumar, pihak kontraktor sudah melakukan aktivitas di lokasi pembangunan jembatan di Jrakah. Mereka melakukan pengukuran dan membebasan lahan untuk pembangunan jembatan tersebut.

"Mereka sebelumnya juga melakukan sosialisasi, terkait lahan warga yang terkena proyek pembangunan jembatan gantung di Jrakah dan Klakah," kata Tumar.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011