Jakarta (ANTARA News) - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti berharap, calon presiden pada Pemilu Presiden 2014 tidak hanya berlatar belakang politikus dan militer.

"Sebaiknya ada calon presiden dari latar belakang lain yang memiliki integritas dan dipercaya masyarakat," kata Ikrar Nusa Bakti usai diskusi "Kesetaraan Lembaga Perwakilan dan Membangun Daerah" di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat.

Menurut dia, calon presiden dari latar belakang yang lain diharapkan memiliki integritas tinggi dan memiliki rekam jejak yang baik, di antaranya tidak korupsi.

Ketika ditanya apakah orang yang dimaksud adalah Sri Mulyani Indrawati yang akan diusung oleh Partai Serikat Rakyat Independen (SRI), Ikrar mengatakan, pers sudah tahu siapa yang dimaksudkannya.

Namun Ikrar juga mengingatkan, agar pers tidak terlalu membesar-besarkan mantan Menteri Keuangan tersebut.

Ditanya bagaimana peluang Partai SRI yang akan mengusung Sri Mulyani sebagai calon presiden, menurut Ikrar, partai tersebut harus bisa menunjukkan bahwa para pendukungnya itu adalah orang-orang yang juga secara integritas bisa dipertanggungjawabkan.

Menurut dia, Partai SRI harus mampu menunjukkan bahwa partai berlambang sapu lidi itu bisa lolos verifikasi partai politik.

Setelah itu, kata dia, Partai SRI juga harus mampu membebaskan Sri Mulyani dari belenggu stigma kasus Bank Century.

"Tantangan lainnya, Partai Sri juga harus mampu menunjukkan bahwa tidak ada tekanan asing dalam mengusung Sri Mulyani," katanya.

Menurut Ikrar, tantangan yang harus diatasi Partai Sri adalah kunci untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah seperti Trisakti-nya Bung Karno, yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan punya kebudayaan dalam kebangsaan.(*)
(T.R024/I007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011