Gunung Kidul (ANTARA News) - Pantai Baron di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus mengalami abrasi bahkan puluhan kios pedagang di pinggir pantai rusak karenanya.

Koordinator Tim Search and Rescue (SAR) Kabupaten Gunung Kidul Sunardi di Gunung Kidul Rabu mengatakan, abrasi atau erosi Pantai Baron terjadi sejak beberapa hari yang lalu hingga saat ini akibat gelombang tinggi.

Abrasi itu, kata dia membuat bibir Pantai Baron bergeser dari arah Selatan ke arah Timur sepanjang 200 meter dengan kedalaman sekitar satu meter.

"Sebanyak 12 kios pedagang di sekitar pantai menjadi rusak akibat abrasi itu," katanya.

Meski kios pedagang rusak, namun puluhan pedagang, kata dia masih bisa menyelamatkan barang dagangan dan pindah ke tempat yang lebih aman dari abrasi.

Menurut dia, para nelayan juga harus memindahkan perahu ke tempat yang lebih aman karena khawatir gelombang tinggi akan muncul kembali dalam waktu dekat.

Dia mengatakan pada Agustus gelombang tinggi dan angin kencang selalu terjadi dan menyebabkan abrasi di kawasan pantai.

Oleh karena itu, tim SAR, mengimbau seluruh pengunjung pantai mewaspadai gelombang tinggi yang diprediksi akan terus terjadi pada bulan ini.

Pada bulan puasa ini, Pantai Baron pada Minggu masih ramai dikunjungi wisatawan, sedangkan pada hari biasa sepi.

"Kami tetap mengimbau agar wisatawan tidak mandi di laut karena kondisi gelombang belum stabil saat ini," kata dia.

Sementara itu, pemerhati lingkungan dari Universitas Gunung Kidul (UGK) Sudarli mengatakan prihatin dengan abrasi di kawasan Pantai Selatan.

Menurut dia, abrasi ditengarai terjadi karena tindakan manusia yang merusak keseimbangan alam, seperti penambangan pasir putih, yang terjadi di Kecamatan Tepus.

Ia mengatakan masyarakat dan pemerintah semestinya serius mengatasi persoalan abrasi di Pantai Selatan yang cukup memprihatinkan.

"Masyarakat harus diberdayakan untuk mengawasi aksi pencurian pasir karena membahayakan kawasan pantai," katanya.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011