Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan konsep pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara harus mengedepankan konsep Indonesia sentris, sebagaimana cita-cita Presiden pertama RI Soekarno yang ingin menempatkan Kalimantan sebagai pusat pemerintahan.

"Konsepsinya Ibu Kota Negara baru ini merupakan penjabaran dari Indonesia sentris; dan secara historis, apa yang dilakukan oleh Bung Karno pada tahun 60 sudah menempatkan Kalimantan itu sebagai koridor strategis guna menatap masa depan dunia yang berada di Pasifik," kata Hasto dalam webinar Sharing Session tentang IKN Baru Indonesia, Jumat.

Hasto mengatakan keberadaan Pulau Kalimantan sebagai IKN sudah sebagai konsekuensi geopolitik Indonesia.

"Mengingat di depan Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur, itu terbentang suatu kawasan perdagangan strategis dari Selat Lombok hingga ke Selat Makassar," katanya.

Oleh karena itu, lanjutnya, pembangunan IKN sebenarnya mencerminkan geopolitik dari Soekarno yang mencerminkan suatu kepemimpinan Indonesia yang bebas dari penjajahan.

"Kemudian semangat dunia baru yang demokratis yang mengedepankan eksistensi damai," tukasnya.

Dia juga berharap desain IKN baru harus mencerminkan keseimbangan; dan bukan hanya berkonsep modern saja, tetapi harus sesuai kultur dan budaya Indonesia.

"Mementingkan suatu keseimbangan bagaimana alam raya di Kalimantan Indonesia dan dunia dengan berbagai filosofi, seperti di Bali dikenal konsepsi Tri Hita Karana. Karena itulah, tata ruang dan arsitektur harus mencerminkan kepemimpinan Indonesia, kultur Indonesia, dan halaman Indonesia. Suatu spirit modern city, smart city, tapi harus didasari oleh nature kita, kultur kita. Itu suatu hal yang penting dan menjadi roh desain arsitektur," jelasnya

Oleh karena itu, IKN dengan Nusantara tersebut melambangkan jembatan antara histori Indonesia.

"Ini pada dasarnya merupakan suatu jembatan histori antara masa lalu Indonesia dan kemudian mimpi Indonesia membangun peradaban dunia. Inilah yang kita harapkan sebagai suatu core value dalam membangun tata kota dan arsitek dari ibu kota baru," kata Hasto.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, yang turut hadir dalam webinar  tersebut, mengajak semua pihak bergotong-royong membangun IKN Nusantara.

"Ini menjadi center pembangunan, pemerataan pembangunan Indonesia. Mudah-mudahan bisa menjadi kenyataan," kata Basuki.

Sementara itu, Arsitek Jepang Kengo Kuma juga mengatakan pembangunan IKN baru Indonesia di Kalimantan diharapkan menjadi contoh atau model bagi ibu kota negara-negara di Asia.

"Kalau perlu, bahkan satu-satunya setelah Coronavirus selesai, menjadi satu-satunya Ibu Kota yang berdiri setelah Coronavirus; dan menjadi model yang sangat baik, contoh bagi dunia, dimana sebagai Ibu Kota Negara yang sangat asri, menciptakan hal yang positif yang ada," ujar Kuma.

Turut mengikuti webinar tersebut ialah Arsitek Sofian Sibarani, Arsitek Yori Antar, Arsitek Popo Danek, dan Ketua Badan Sayembara Arsitek Indonesia Andi Harapan.

Baca juga: Gubernur: Kaltim tetap kondusif setelah penetapan UU IKN
Baca juga: Mendagri optimistis IKN mampu dongkrak pembangunan di Kalimantan Timur
Baca juga: Mendagri serap aspirasi untuk susun regulasi turunan UU IKN

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022