Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa didukung surplus neraca transaksi berjalan sepanjang 2021 lalu.

IHSG ditutup menguat 57,7 poin atau 0,84 persen ke posisi 6.892,82. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,56 poin atau 0,67 persen ke posisi 979,96.

"Katalis positif bagi IHSG hari ini adalah surplusnya neraca transaksi berjalan pada 2021 sebesar 3,3 miliar dolar AS yang merupakan surplus kumulatif pertama sejak 2011," tulis Tim Riset Indo Premier Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Jumat.

Bank Indonesia mengumumkan, transaksi berjalan pada 2021 membukukan surplus sebesar 3,3 miliar dolar AS atau 0,3 persen dari PDB, setelah mencatat defisit pada 2020 sebesar 4,4 miliar dolar AS atau 0,4 persen dari PDB.

Surplus tersebut terutama ditopang oleh pesatnya kinerja ekspor sejalan dengan meningkatnya permintaan dari negara mitra dagang dan tingginya harga komoditas global, di tengah impor yang juga meningkat seiring perbaikan ekonomi domestik.

Selain itu, katalis positif lainnya hari ini yaitu naiknya beberapa harga komoditas seperti CPO, nikel, timah, dan emas

Sementara, indeks di bursa Wall Street yang terkoreksi cukup dalam pada hari sebelumnya menjadi katalis negatif bagi indeks.

Dibuka menguat, IHSG mayoritas menghabiskan waktu di zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih terus bertahan di teritori positif hingga penutupan bursa saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, seluruh sektor meningkat dimana sektor infrastruktur naik paling tinggi yaitu 2,23 persen, diikuti sektor properti & real estat dan sektor barang konsumen non primer masing-masing 1,13 persen dan 1,12 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau "net foreign buy" di seluruh pasar sebesar Rp799,42 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp845,09 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.518.972 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 25,74 miliar lembar saham senilai Rp12,07 triliun. Sebanyak 295 saham naik, 225 saham menurun, dan 170 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 110,8 poin atau 0,41 persen ke 27.122,07, indeks Hang Seng turun 465,06 poin atau 1,88 persen ke 24.327,71, dan Straits Times terkoreksi 12,67 poin atau 0,37 persen ke 3.428,9.

Baca juga: Rupiah ditutup turun tipis, tertekan naiknya ketegangan Rusia-Ukraina
Baca juga: Wall St jatuh karena ketegangan di Ukraina, Dow anjlok 622 poin
Baca juga: Saham Jepang berakhir turun tipis, risiko konflik Ukraina bakal surut

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022