Situasi geopolitik menambah tantangan bagi upaya pemulihan global dilakukan semua negara G20
Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan situasi geopolitik seperti ketegangan di Ukraina menambah tantangan bagi upaya pemulihan global yang dilakukan para anggota G20.

“Situasi geopolitik menambah tantangan bagi upaya pemulihan global dilakukan semua negara G20,” katanya dalam konferensi pers Presidensi G20 Indonesia di Jakarta, Jumat.

Sri Mulyani mengatakan meski dalam forum finance track tidak secara khusus membahas konflik di Ukraina namun ternyata suasana geopolitik tersebut memberikan spillover kepada perekonomian.

Oleh sebab itu, Presidensi G20 Indonesia perlu untuk menemukan cara agar aspek geopolitik ini tidak menjadi masalah yang dapat melemahkan upaya pemulihan ekonomi yang mulai berjalan meski belum merata.

Sri Mulyani bercerita, sempat terjadi ketegangan dalam ruangan ketika Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) Presidensi G20 Indonesia berlangsung.

Hal itu terjadi karena di dalam ruangan ada negara-negara yang memang sedang berada di dalam tensi geopolitik ini sehingga untuk merumuskan suatu kebijakan dalam forum membutuhkan sebuah upaya untuk menjembatani.

“Kita alhamdulillah bisa mendapatkan kesepakatan, maka kita bisa mendapatkan tadi, bahwa memang pemulihan ekonomi berjalan namun kita juga paham tidak merata,” katanya.

Ia memastikan berbagai unsur atau faktor-faktor termasuk geopolitik yang berpotensi mengganggu upaya pemulihan akan terus diperhatikan agar pemulihan tetap bisa berjalan baik.

Baca juga: Sri Mulyani: 3 negara minta keringanan utang ke G20
Baca juga: Sri Mulyani: 2 pilar perpajakan internasional berlaku mulai tahun 2023
Baca juga: Sri Mulyani: Tiga langkah konkret perkuat arsitektur kesehatan global
Baca juga: Sri Mulyani nilai Omicron tingkatkan ketidakpastian ekonomi global

 

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022