Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong agar mahasiswa mampu menghadapi tantangan zaman terlebih di zaman bonus demografi yang tengah dirasakan Indonesia.

“Saya berharap agar mahasiswa selalu mengikuti perkembangan zaman dan mengasah diri untuk menjadi entrepreneur. Agar mahasiswa selalu tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik serta pertahankan nilai-nilai bangsa dan budaya Indonesia,” kata Menko Airlangga saat menyampaikan Kuliah Umum di Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS), Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, Sabtu.

Menko Airlangga menyampaikan bahwa dirinya yakin Indonesia bisa keluar sebagai juara dari pandemi COVID-19 ini. Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang menjadi sangat krusial di masa bonus demografi, pemerintah mewujudkannya melalui APBN 2022.

“Anggaran yang telah disiapkan adalah sebesar Rp542,8 triliun dan ini dipergunakan untuk peningkatan kualitas SDM sebagai modal utama pembangunan nasional,” ungkap Airlangga.

Pemerintah juga telah menyiapkan Program Bidik Misi/Kartu Indonesia Pintar Kuliah yang akan menjangkau 713,8 ribu mahasiswa, Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan untuk 8.600 mahasiswa baru dan 20.090 mahasiswa on going, bantuan operasional sekolah yang akan menyasar 8,8 juta siswa, serta program Indonesia Pintar yang akan diterima oleh 20,1 juta siswa.

Lebih lanjut Airlangga berharap agar UWKS juga dapat membentuk inkubator-inkubator bisnis agar jiwa kewirausahaan mahasiswa dapat diasah secara berkualitas. Program peningkatan kewirausahaan juga menjadi fokus yang sangat penting mengingat rasio kewirausahaan yang masih rendah, yakni sebesar 3,47 persen dari total populasi.

Dengan semakin banyak yang akan menjadi wiraswasta, menjadi penting bagi negara dalam memfasilitasi para job creator ini selain untuk mendapatkan kesempatan, juga memperoleh pembiayaan yang diperlukan.

Pemerintah juga telah memberikan dukungan pembiayaan bagi wirausaha maupun UMKM melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Segmentasi KUR yang telah terbagi menjadi KUR super mikro, mikro, dan kecil dapat dimanfaatkan bagi mahasiswa yang ingin membangun usahanya sejak dini.

Adapun terkait dengan Presidensi G20 Indonesia, Airlangga menyampaikan bahwa Indonesia juga mengangkat isu penguatan arsitektur kesehatan global, selain percepatan transformasi ekonomi digital dan transisi energi. Ini menjadi kesempatan bagi civitas akademika UWKS untuk ikut berperan dalam memperkuat dan menyusun kembali tata kelola kesehatan global dan mendorong ASEAN, khususnya Indonesia, menjadi transfer hub pengembangan dan produksi vaksin.

“Akselerasi dalam meningkatkan kualitas SDM dan transformasi ekonomi memerlukan koordinasi dan sinergi dengan perguruan tinggi, dan secara khusus UWKS diharapkan terus dapat bekerjasama mendorong Pendidikan Tinggi agar dapat mengembangkan riset-riset yang inovatif, dan juga dapat terus berinovasi, serta ikut dalam memberdayakan masyarakat,” tuturnya.

Baca juga: Menko Airlangga keluarkan aturan soal agenda Sherpa Track G20
Baca juga: Menko Airlangga: Kemitraan RI-OECD bantu prioritas Presidensi G20
Baca juga: Airlangga: Presidensi G20 RI dorong langkah konkret 3 area prioritas

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022