Patut menjadi pelajaran bagi seluruh pihak, khususnya para pemangku kepentingan agar kejadian memilukan itu tidak lagi terulang pada gelombang ketiga COVID-19 pada 2022 ini
Makassar (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Selatan pernah tercatat masuk dalam posisi "empat besar" daerah dengan jumlah kasus positif COVID-19 tertinggi di Tanah Air pada 17 April 2020, dengan pasien positif sebanyak 332 orang.

Itu menjadi penambahan terbanyak sejak Pemerintah Provinsi Selatan melalui Gubernur Nurdin Abdullah mengumumkan dua kasus pertama pada 19 Maret 2020 di kediaman pribadinya.

Provinsi yang kini dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman pada saat itu tepat berada di bawah DKI Jakarta (2.815 kasus), Jawa Barat (632 kasus) dan Jawa Timur dengan total 522 kasus positif.

Selain itu, Sulsel bahkan telah mencatatkan diri sebagai peringkat ketiga provinsi dengan laju insiden atau "insiden rate" kasus COVID-19 tertinggi  pada 1 Juli 2020. Total sebanyak 5.214 orang dinyatakan positif terkonfirmasi COVID-19.

Rekor yang tidak membanggakan ini tentu saja patut menjadi pelajaran bagi seluruh pihak, khususnya para pemangku kepentingan agar kejadian memilukan itu tidak lagi terulang pada gelombang ketiga COVID-19 pada 2022 ini, termasuk varian baru Omicron yang mulai hadir di Sulsel saat ini.

Pemerintah provinsi, forum komunikasi pemerintah daerah (forkopimda) dan pihak terkait, sejatinya dituntut untuk menentukan langkah-langkah cerdas, sehingga apa yang dikhawatirkan banyak orang, tidak sampai terulang kembali.

Gubernur Andi Sudirman Sulaiman mengatakan Presiden Joko Widodo, melalui rapat virtual bersama seluruh kepala daerah serta forkopimda se Indonesia,(7/2) 2022 telah menekankan dua hal yang menjadi kunci dari penanganan COVID-19, termasuk varian Omicron.

Dua hal krusial yang fokus menjadi perhatian itu yakni pertama bagaimana upaya percepatan vaksinasi dan kedua peningkatan kembali protokol kesehatan utamanya masker yang kembali harus digalakkan.

Pandemi COVID-19 belum sepenuhnya berakhir. Terlebih lagi adanya varian Omicron yang penularannya hingga empat kali lebih cepat dari varian Delta. Olehnya itu Presiden mengingatkan untuk bersama-sama bergotong-royong agar bisa mengendalikan dengan baik.

"Bapak Presiden menekankan dua hal, yakni mempercepat vaksinasi dan peningkatan protokol kesehatan. Kami terus berupaya bersama TNI-Polri untuk kebut vaksinasi di Sulsel," kata Andi Sudirman.

Pemprov Sulsel bersama forkopimda juga berharap dukungan dari masyarakat untuk mencapai dua hal itu.

Selain itu, juga mengimbau masyarakat Sulsel tetap tenang, namun harus tetap waspada. Termasuk mendorong untuk secara bersama-sama meningkatkan disiplin dan sadar akan pentingnya protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi.

"Kesiapsiagaan kami menghadapi gelombang ketiga ini di antaranya pelaksanaan PPKM dan prokes secara konsisten, penyiapan tempat tidur isolasi, penyiapan oksigen dan nakes, percepatan vaksinasi melalui program kebut vaksinasi," katanya.

Lalu, layanan telemedicine Hallo Dokter bagi yang melakukan isolasi mandiri, penguatan pelacakan dan testing, serta pengawasan pengetatan pintu-pintu masuk Sulsel.

Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Andi Muhammad menyatakan pihaknya akan berupaya keras dan berkomitmen untuk membantu penanganan COVID-19, terutama vaksinasi booster sesuai arahan Presiden.

Ia menegaskan bersama jajaran Kodam XIV Hasanuddin akan senantiasa bersinergi dan mendukung kinerja Pemprov Sulsel

Pangdam juga mengajak forkopimda Sulsel memperkuat sinergi dalam upaya percepatan vaksinasi untuk menghadirkan herd immunity di daerah itu.

"Vaksin lansia dan anak-anak masih rendah. Kita harus percepat. Habiskan stok vaksin yang ada, jangan sampai kedaluwarsa," kata Pangdam.

Hal senada disampaikan Kapolda Sulsel Irjen Pol Nana Sujana, mengatakan terjadi lonjakan terkonfirmasi positif COVID-19 yang cukup tinggi di Sulsel, dalam dua pekan terakhir.

"Kita harus ambil langkah pencegahan. Kalau lihat kerumunan, bubarkan. Kita juga akan aktifkan kembali operasi yustisi untuk melindungi masyarakat dari virus ini," katanya.

Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani menambahkan untuk dosis satu, baru sekitar 85 persen dan dosis dua baru 50 persen. Karena itu, vaksinasi dosis dua ini harus terus didorong.

"Vaksin kedua kita masih kurang. Begitupun booster. Yang paling kurang lagi adalah lansia dan anak. Inilah yang harus kita dorong. Sekarang yang banyak meninggal adalah yang lansia belum divaksin," katanya.

Abdul Hayat optimistis capaian vaksinasi bisa lebih tinggi dengan memaksimalkan potensi LSM, Organisasi Masyarakat (Ormas), hingga partai politik untuk mengambil bagian dan berkontribusi dalam percepatan vaksinasi.


Siapkan FIT

Pemerintah Provinsi Sulsel bertindak cepat untuk mengantisipasi lonjakan kasus terkonfirmasi COVID-19.

Pemprov kembali memaksimalkan layanan Fasilitas Isolasi Terintegrasi (FIT) yang dipusatkan di Asrama Haji Sudiang Makassar. Dengan pengampuh dari RSUD Labuang Baji.

Direktur Utama Rumah Sakit (RS) Labuang Baji, dr Haris Nawawi menyampaikan, layanan FIT di Asrama Haji selalu tersedia.

Per tanggal 6 Februari 2022, tempat tidur yang terpakai sebanyak 31. Pihaknya menyiapkan 150 tempat tidur yang dapat dikonversi menjadi 1.500 tempat tidur.

Layanan FIT ini sudah diadakan oleh Pemprov Sulsel sejak tahun 2021 lalu. Tempat isolasi ini disediakan gratis dengan kerjasama Kementerian Agama.

Fasilitas Isolasi Terintegrasi merupakan Rumah Sakit darurat (rumah sakit lapangan) yang diampu oleh Rumah Sakit Provinsi Sulsel.

FIT diperuntukkan bagi pasien COVID-19 tanpa gejala atau gejala ringan yang bisa berasal dari seluruh kabupaten/kota di provinsi Sulawesi Selatan maupun dari provinsi lain yang kebetulan berada di Sulsel.

Selama menjalani isolasi di FIT, pasien memiliki kegiatan rutin di antaranya olahraga, ibadah, berjemur dan hiburan.

Untuk pelayanan check-up kesehatan mandiri diantaranya disiapkan alat saturasi, oksigen ukur suhu, telemedicine Halo Dokter, serta pemantauan pola hidup sehat dengan istirahat cukup, makanan bergizi, minum vitamin dan obat pereda keluhan.

Adapun fasilitas FIT di Asrama Haji memiliki 15 gedung perawatan, IGD darurat, standar kamar hotel, wisma tenaga kesehatan, sarana olahraga, sarana ibadah, sarana CCTV dan wi-fi.

Untuk fasilitas kesehatan yakni memiliki ambulans rujukan, "mobile lab", "mobile x-ray", "mobile PCR", oximetri, oksigen konsentrat, alkes lainnya.

Baca juga: Kasus positif COVID-19 di Sulsel bertambah 451 orang

Baca juga: Epidemiolog: Selain Omicron, varian Delta masih menyebar di Sulsel

Baca juga: Tiga hari terpapar COVID-19, Wali Kota Makassar jalani CT Scan

Baca juga: Dinkes Sulsel siapkan 1,7 juta dosis vaksin genjot vaksinasi



 

Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022