Dia tentara, pernah jadi menteri. Talenta beliau luar biasa.
Jakarta (ANTARA) -
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Mayjen Pol (Purn) Sidarto Danusubroto mengatakan dokter pribadi dua Proklamator RI Soekarno-Moh Hatta, dr Soeharto layak mendapatkan gelar sebagai pahlawan nasional.
 
"Dokter Soeharto banyak membantu Soekarno (Bung Karno) dalam menjaga kesehatan," kata Sidarto dalam Seminar Nasional Pengusulan Calon Pahlawan Nasional yang diadakan secara hybrid, di Jakarta, Selasa.
 
Tak hanya itu, dokter Seoharto juga merupakan orang kepercayaan dan sering menjalankan tugas rahasia dari Bung Karno.
 
Menurut dia, salah satu pendiri Bank BNI 46 itu, juga ikut menggalang dana setelah Indonesia meraih kemerdekaan.
 
"Saya kebetulan adalah ajudan Presiden Soekarno pasca-Super Semar. Apa yang saya dengar dari Bung Karno saat beliau ditahan di Wisma Yaso, saya dengar sendiri dari Bung Karno bahwa dr Soeharto adalah salah satu kepercayaan saya selama sebelum kemerdekaan dan sudah kemerdekaan," kata Sidarto dalam siaran persnya.
 
Dalam seminar itu, turut hadir mantan Anggota Dewan Pertimbangan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi, Direktur Kemensos Bidang Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan, dan Restorasi Sosial Murhardjani, guru besar dan mantan Dekan FEUI Prof Drs Dorodjatun Kuntjorojakti, guru besar ilmu sejarah UGM Prof Dr Djoko Suryo, Wakil Ketua MPR Arsul Sani, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
 
Sidarto melanjutkan tak bisa dibayangkan seandainya tidak ada sosok dokter Soeharto di samping Bung Karno. Jelang kemerdekaan, penyakit malaria cukup populer, termasuk menyerang Bung Karno.
 
"Bung Karno demam malaria. Seorang Bung Karno terkuras tenaganya sebelum Proklamasi harus dibantu oleh seorang dr Soeharto untuk bisa paginya membaca Teks Proklamasi yang kita kenang sampai sekarang," ujar mantan Ketua MPR RI ini pula.
 
Guru besar dan mantan Dekan FEUI Prof Dorodjatun Kuntjorojakti menilai naskah akademik pengusulan dr Soeharto sebagai pahlawan nasional disusun dengan baik.
 
Setelah membaca naskah akademik itu, Dorodjatun juga menemukan peran penting dokter Soeharto yang menjadi orang kepercayaan Bung Karno.
 
"Berkali-kali kalau saya lihat, Bung Karno dan Bung Hatta itu kembali lagi, kembali lagi kepada tokoh yang namanya dokter Soeharto. Oleh karena saya perhatikan, apa pun tugas yang diberikan kepada beliau dilaksanakan dengan baik," katanya.
 
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menceritakan setelah dirinya menerima perwakilan keluarga dokter Soeharto dan dipaparkan sepak terjang dan perjuangannya selama hidup, sangat bisa disimpulkan bahwa pendiri Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu layak mendapat gelar pahlawan nasional.
 
Ganjar mengatakan hanya perlu memenuhi persyaratan administrasi saja untuk mewujudkannya.
 
"Dia tentara, pernah jadi menteri. Talenta beliau luar biasa. Mudah-mudahan seminar ini makin bisa mengungkap ceritanya. Beliau sangat layak, perannya luar biasa, tidak diragukan lagi," kata Ganjar.
 
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bidang Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan, dan Restorasi Sosial Kemensos Murhardjani mengapresiasi keluarga dokter Soeharto yang telah dengan baik mempersiapkan berbagai dokumen pendukung untuk pemenuhan persyaratan administrasi termasuk proses yang sedang berlangsung di Kantor Dinas Sosial dan Kantor Pemprov Jawa Tengah.
 
"Semoga usulan nanti bisa memenuhi syarat termasuk berbagai dokumen perjuangan, dan beliau sosok yang layak mendapat gelar pahlawan nasional," ujarnya pula.
Baca juga: IDI dan PKBI dukung usulan Dr R Soeharto sebagai Pahlawan nasional
Baca juga: Guntur Soekarnoputra dukung dr Soeharto jadi pahlawan nasional

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022