Batam (ANTARA) - Sebanyak 26 wisatawan dari Singapura mengunjungi Nongsa Sensation Kota Batam dalam skema gelembung perjalanan, setelah dua tahun pandemi COVID-19 relatif tidak pelancong asing yang datang karena penutupan perbatasan.

"Ini tahap awal dan pertama. Saya kira, berapa pun sangat berarti bagi kita. Ini 'starting point', kita sudah dua tahun menantikan," kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad usai menyambut kedatangan wisman perdana di Batam, Rabu.

Selain Batam, rencananya puluhan orang wisman dari Singapura juga akan mengunjungi Bintan Resor di Kabupaten Bintan, masih dalam skema gelembung perjalanan (travel bubble) pada Jumat (25/2).

Baca juga: Dispar Kepri: 28 orang turis Singapura berkunjung ke Nongsa Batam

Dalam kesempatan itu, Gubernur menyatakan, hingga saat ini Pemerintah Singapura masih membatasi masing-masing 350 orang yang masuk ke Singapura dari Batam dan Bintan dalam sepekan. Padahal, Pemerintah Indonesia memberikan kesempatan kepada sebanyak 3.500 pelancong mengunjungi Batam dan Bintan dalam sepekan.

Gubernur berharap agar Pemerintah Singapura mengevaluasi pembatasan itu, aga bisa diperlakukan sama antara yang datang ke Batam dan kembali ke Singapura.

"Mudah-mudahan nanti bisa 'resiprocal' dengan kita," kata dia.

Di tempat yang sama, Asisten Deputi Penguatan Daya Saing Kawasan Kemenko Perekonomian RI Kartika Listriana menyampaikan pihaknya telah melakukan evaluasi rutin terhadap rencana pelaksanaan gelembung perjalanan Batam dan Bintan dengan Singapura.

"Semua hal dievaluasi. Mulai dari kesiapan protokol kesehatan di sini, kesiapan dari kondisi tenaga, SDM di sini, imigrasi, kesehatan, KKP, Dinkes semuanya harus siap menyambut travel bubble, sarana prasarana juga," kata dia.

Baca juga: 20 wisman Singapura dijadwalkan kunjungi Batam dalam travel bubble

Dan menurut dia, Nongsa Sensation telah siap menjalankan kebijakan gelembung perjalanan, karena pengelola bahkan sudah menyiapkan fasilitas pemeriksaan PCR, serta ruang isolasi sebagai antisipasi apabila ada pelancong yang dinyatakan terpapar COVID-19.

"Semua siap sesuai dengan ketentuan pemerintah," kata dia.
 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022