meminta agar pedagang di Majene tidak melakukan penimbunan minyak goreng
Mamuju (ANTARA) - Polres Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) terus melakukan pemantauan ketersediaan minyak goreng di pasar kota Majene agar harga tetap stabil

Kanit Ekonomi Polres Majene, Aiptu Syarifuddin di Majene, Sabtu mengatakan polisi akan terus memantau ketersediaan minyak goreng di sejumlah pusat perbelanjaan dan pertokoan di Majene untuk menjaga agar harga  tetap stabil.

Syarifuddin meminta kepada pedagang untuk mematuhi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 6 tahun 2022 tentang penetapan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng.

Menurut dia, berdasarkan pemantauan yang sudah dilakukan penerapan HET sesuai permendag tersebut yakni Rp14 ribu untuk satu liter minyak goreng  telah diikuti pedagang di Majene.

"Saat stok minyak goreng tersedia dan melimpah di kalangan  pedagang  di sejumlah pusat perbelanjaan dan pertokoan di Majene harga  akan stabil," katanya.

Namun ketika mulai terjadi kelangkaan stok minyak goreng yang dipasok distributor maka harga minyak goreng kemasan naik dari Rp20 ribu per liter menjadi  Rp 24 ribu per liter.

Oleh karena itu Syarifuddin mengatakan telah berkoordinasi dengan pemerintah Sulbar serta rencananya sekitar 9.780 ton minyak goreng bersubsidi akan masuk ke pasar termasuk ke wilayah Kabupaten Majene sehingga harapannya tidak lagi terjadi kelangkaan minyak goreng.

Ia meminta agar pedagang di Majene tidak melakukan penimbunan minyak goreng yang mengakibatkan terjadi kelangkaan.stok di pasar.

"Jangan ada yang menimbun minyak goreng agar tidak terjadi kelangkaan dan lonjakan harga, dan akan terus kita pantau," ujarnya.
Baca juga: Mendag minta eksportir siapkan minyak goreng murah
Baca juga: Mendag Luthfi pastikan stok minyak goreng aman saat Ramadhan
Baca juga: Polisi periksa 8 orang diduga jual 26 ton minyak goreng di atas HET

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022