Alhamdulillah, Kenduri Seni Melayu kembali terpilih sebagai KEN,
Batam (ANTARA) - Giat Kenduri Seni Melayu yang digelar Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, terpilih masuk dalam Kharisma Event Nusantara 2022 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama 238 kegiatan lain yang digelar di Tanah Air.

"Alhamdulillah, Kenduri Seni Melayu kembali terpilih sebagai KEN," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata di Batam, Selasa.

Kenduri Seni Melayu digelar setiap tahun, sejak 23 tahun yang lalu. Meski di masa pandemi COVID-19, Pemkot Batam tetap menghelat ajang itu dengan penerapan protokol kesehatan dan adaptasi kebiasaan baru.

Baca juga: Sandiaga ajak Genpi rangkul komunitas kampanye wisata #DiIndonesiaAja

Menurut dia, dengan menjadi bagian dari KEN maka Kemenparekraf akan mempromosikan kegiatan itu ke dalam dan luar negeri.

"Juga mungkin 'supporting' lain yang masih kami tunggu," kata dia.

Ardi mengatakan, pemilihan Kenduri Seni Melayu berdasarkan hasil kurasi Tim Kemenparekraf yang membanjiri tim Pemkot Batam dengan banyak pertanyaan.

"Kami berusaha mempertahankan dengan fakta. Dari semua yang kami sampaikan, Tim Kemenparekraf meloloskan Kenduri Seni Melayu sebagai KEN dari Kepri, bersama Festival Kuliner di Kota Tanjungpinang," kata dia.

Baca juga: Mandalika siap sambut wisatawan jelang MotoGP 2022

Dulu, sebelum pandemi, Kenduri Seni Melayu diikuti peserta dari berbagai negara di belahan dunia. Bahkan Rusia juga pernah mengirimkan timnya untuk tampil di ajang itu.

Tahun ini, pagelaran Kenduri Seni Melayu rencananya digelar dengan menyasar peserta dalam negeri.

Selain seni tari, pada tahun ini Pemkot Batam ingin agar Kenduri Seni Melayu juga menampilkan sastra lisan, olahraga tradisional, teknologi tradisional, dan seni pertunjukan, sesuai dengan pokok pikiran kebudayaan tradisional yang diatur dalam Perda no.1 tahun 2018.

"Kenduri Seni Melayu biasanya kami gelar dengan waktu berdekatan dengan HUT Batam, akhir Desember. Namun, kami lihat perkembangan nanti. Kalau COVID-19 terkendali dengan baik, bisa saja dimajukan," kata dia.

 

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022