Palu (ANTARA) - Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat kasus aktif warga positif COVID-19 di Sulteng mendekati 5.000 kasus.

"Saat ini kasus aktif COVID-19 di Sulteng mencapai 4.812 kasus," kata Juru Bicara Pusdatina COVID-19 Provinsi Sulteng Adiman di Kota Palu, Jumat malam.

Ia menerangkan 4.812 orang tersebut tersebar di sejumlah daerah antara lain 1.515 orang di Kota Palu, 614 orang di Kabupaten Sigi, 437 orang di Kabupaten Morowali Utara (Morut), 426 orang di Poso, 313 orang di Morowali, 275 orang di Parigi Moutong, 267 orang di Donggala.

Kemudian 263 orang di Tolitoli, 253 orang di Buol, 189 orang di Tojo Una-Una, 157 orang di Banggai Kepulauan, 57 orang di Bangga Laut dan 46 orang di Banggai. 4.812 pasien aktif COVID-19 saat ini menjalani karantina di rumah sakit, isolasi terpusat dan secara mandiri.

Baca juga: Presiden Jokowi: Vaksinasi untuk lindungi warga dari bahaya COVID-19

Baca juga: Presiden Jokowi kunjungan kerja ke Sulteng dan Sulut


"Secara kumulatif total warga yang telah terpapar COVID-19 mencapai 54.575 orang. Dari 54.575 orang tersebut, 48.130 orang dinyatakan telah sembuh dan 1.633 orang meninggal dunia," ujarnya.

Adiman mengatakan hari ini 426 orang terkonfirmasi terpapar COVID-19, sebanyak 345 orang dinyatakan telah sembuh dan dua orang dinyatakan meninggal dunia.

Dia mengemukakan penerapan protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi lengkap paling efektif menangkal laju penularan COVID-19 .

"Tidak ada jalan lain selain lebih mengetatkan prokes, dan warga mendukung kegiatan percepatan vaksinasi," katanya.

Ia menjelaskan sebagaimana prediksi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahwa puncak penularan COVID-19 pada Maret 2022, sehingga warga diimbau lebih memperkuat imunitas tubuh dan sering berolahraga.

Lalu, mengonsumsi makanan bergizi, buah-buahan, dan tetap menjaga kondisi kesehatan juga bagian penting menambah imun tumbuh.

Prokes dengan metode 5M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas) masih menjadi hal penting untuk ditaati, karena laju penularan COVID varian baru Omicron yang cepat.

"Bapak Gubernur Sulteng selalu mengingatkan warga agar lebih memperketat prokes, jika tidak ada urusan mendesak, sebaiknya menahan diri keluar rumah," ucap Adiman.*

Baca juga: Varian Omicron sudah menyebar lewat transmisi lokal di Sulawesi Tengah

Baca juga: Warga terpapar COVID-19 di Sulteng bertambah 311 orang


Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022