Mogadishu (ANTARA News) - Sedikitnya 28 orang tewas dan puluhan orang lagi cedera dalam bentrokan sengit antarpihak yang bertikai di satu kota kecil di Somalia tengah, kata warga dan staf medis, Sabtu (3/9).

Pertempuran telah berkecamuk terus secara sporadis sejak Jumat tapi bentrokan menjadi bertambah sengit pada Sabtu. Saat itu pasukan dari negara bagian Puntland terlibat pertempuran dengan anggota milisi setempat di kota kecil Galkayo, Somalia tengah, 750 kilometer di sebelah utara ibu kota Somalia, Mogadishu.

Penduduk mengatakan kebanyakan korban tewas dan cedera adalah petempur dari kedua pihak. Tapi beberapa warga sipil lokal juga menjadi korban pertempuran dan dibawa ke rumah sakit setempat. Tidak jelas apa yang membuat pertempuran jadi bertambah sengit.

"Kami menerima keterangan 28 orang tewas dalam pertempuran tersebut dan puluhan orang lagi cedera, termasuk warga sipil sebab mereka bertempur di antara banyak orang dan itu lah penyebab jatuhnya sebagian korban jiwa," kata Dahir Farah, tetua di Galkayo, melalui telepon kepada Xinhua, yang dipantau ANTARA di Jakarta, Ahad.

Petugas medis di rumah sakit pusat di kota kecil mengkonfirmasi jumlah itu dan mengatakan mereka menerima puluhan orang, kebanyakan warga sipil, yang cedera dalam baku-tembak tersebut.

Staf rumah sakit menyatakan jumlah mereka kalah banyak dibandingkan dengan jumlah orang yang dibawa ke rumah sakit untuk dirawat akibat luka tertembak atau terkena pecahan amunisi.

Pemerintah Puntland menyatakan pasukan mereka terlibat pertempuran melawan anggota milisi yang memiliki hubungan dengan kelompok Ash Shabaab, yang terutama beroperasi di Somalia selatan. Tapi banyak laporan menunjukkna mereka bertempur melawan milisi suku setempat.

Sementara itu di Mogadishu, pemerintah Somalia mengumumkan pertemuan konsultatif nasional yang ditaja PBB dijadwalkan diadakan di ibu kota Somalia tersebut.

Pertemuan itu dijadwalkan dihadiri oleh wakil pemerintah Somalia dan tetua setempat serta satu faksi penting yang memerangi kelompok Ash Shabaab di Somalia tengah.

Pertemuan tiga-hari tersebut dirancang untuk menangani tugas peralihan yang perlu diselesaikan selama mandat 12-bulan mendatang pemerintah saat ini.

Delegasi pertemuan konsultatif itu akan merancang satu peta jalan bagi penyusunan undang-undang dasar nasional, penyelesaian perujukan dengan anggota oposisi yang bersedia, dan pelaksanaan sensus nasional yang akan mengarah kepada pemimpin umum yang adil dan bebas tahun depan.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011