supaya peristiwa Cikeusik tidak terulang lagi"
Pandeglang (ANTARA News) - Ratusan polisi dari Polres Pandeglang dan Brimob Polda Banten masih menjaga ketat pemukiman Jemaah Ahmadiyah di Kampung Kadu Kandel, Desa Cisereh, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang.

Kapolres Pandeglang Ajun Komisaris Besar Adi Soeseno menjelaskan penjagaan dilakukan sebagai antisipasi setelah munculo isu penyerangan dari luar daerah ke tempat itu.

"Kalau kondisi saat ini masih kondusif dan kita masih melakukan penjagaan sebagai antisipasi adanya isu penyerangan dari luar daerah," katanya.

Sekitar 180 personel Polres Pandeglang dan Brimob Polda Banten yang dilengkapi dua unit kendaraan meriam penyemprot air, dikerahkan ke situs Ahmadiyah ini.

"Kami hingga saat ini masih siaga dengan mendirikan posko pengamanan untuk mencegah terjadi penyerangan yang dilakukan kelompok dari luar daerah, supaya peristiwa Cikeusik tidak terulang lagi," katanya.

Kepala Desa Cisereh Kurniasih mengatakan, warga Cisereh tidak memasalahkan keberadaan Ahmadiyah dan selama ini mereka hidup damai dan saling menoleransi.

"Karena itu, kami tidak mengetahui adanya isu penyerangan yang dilakukan warga luar daerah," jelasnya.

Sulaeman, Ketua Jemaah Ahmadiyah Desa Cisereh, juga mengaku tidak mengetahui isu penyerangan dari luar daerah terhadap kelompoknya itu.

"Kami tidak mengetahui adanya isu penyerangan karena kami hidup di sini sudah 15 tahun dengan damai dan rukun," katanya.

Ia berterimakasih kepada polisi yang berusaha mencegah peristiwa Cikeusik terulang di tempatnya.

Sulaeman menjelaskan, anggota Jamaah Ahmadiyah di Desa Cisereh, Kecamatan Cisata sebanyak 20 orang, termasuk anak-anak.(*)

KR-MSR/S031

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011