Bogor (ANTARA News) - Para "Nahdliyin", sebutan bagi warga Nahdlatul Ulama, yang berada di Arab Saudi menggelar shalat ghaib dan tahlil atas wafatnya Pengasuh Pondok Pesantren Suryalaya, Tasikmalaya KH Shohibulwafa Tajul Arifin alias Abah Anom.

Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Arab Saudi, KH Ahmad Fuad Abdul Wahab dalam siaran pers yang dikirimkan ke ANTARA di Bogor, Minggu menjelaskan, pihaknya menggelar dua kali doa khusus bagi Abah Anom.

Doa pertama dilakukan dalam bentuk shalat ghaib, yang diselenggarakan pada Jumat (9/9) di Masjid Indonesia Jeddah (MIJ) Jeddah, diikuti ratusan warga "Nahdliyin" dari Kota Jeddah dan sekitarnya.

Selanjutnya, berupa tahlil pada malam ketujuh yang dilaksanakan di kantor PCINU Arab Saudi pada Minggu, yang diikuti puluhan peserta.

Fuad Abdul Wahab mengatakan, doa bagi Abah Anom dilakukan PCINU Arab Saudi sebagai bentuk penghormatan terhadap apa yang telah disumbangkannya semasa hidup.

"Abah Anom telah berjasa besar semasa hidupnya. Beliau tidak hanya mengajarkan kitab secara konvensional sebagaimana lazimnya dikembangkan pesantren-pesantren salafiyah di lingkungan NU maupun mengembangkan ajaran thoriqoh aliran Qadiriyah wan Nawsabandiyah saja, namun juga berperan dalam banyak hal di masyarakat," kata Fuad.

Dikatakannya, Abah Anom berperan besar dalam membangun dunia pendidikan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Melalui Pesantren Suryalaya yang dihuni ribuan santri, ia berkontribusi bagi pencerdasan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pesantren Suryalaya mengembangkan berbagai jenjang pendidikan, baik bercorak agama maupun umum, mulai jenjang dasar hingga perguruan tinggi.

Fuad melanjutkan, Abah Anom juga berperan dalam membangun perekonomian masyarakat pedesaan di Tasikmalaya melalui koperasi pesantren dan baitul mal wat tamwil yang bekerjasama dengan sejumlah perbabnkan dalam membina ekonomi masyarakat.

"Abah Anom juga termasuk ulama pejuang yang selalu menanamkan patriotisme dan semangat mencintai Tanah Air. Abah Anom bahkan pernah terlibat secara langsung dalam perang fisik membasmi PKI dan pemberontak DII/TII di Jabar," kata Fuad.

Peran lain yang ditunjukkan Abah Anom, yakni menyelamatkan generasi muda bangsa melalui rehabilitasi para pecandu dan korban ketergantungan narkotika.

Oleh karena itu, tambah Fuad, apa yang telah dilakukan Abah Anom patut diparesiasi bersama, dan jasa-jasanya harus dikenang dan perjuangannya perlu diteladani.

Sementara itu, Ketua Yayasan Serba Bakti Pesantren Suryalaya Perwakilan Kota Bogor Edgar Suratman menambahkan, shalat ghaib yang dilakukan warga NU di Arab Saudi sebagai bentuk pengakuan atas ketokohan dan jasa besar yang ditunjukkan Abah Anom kepada bangsa dan negara.

"Abah Anom merupakan `mursyid thoriqoh` yang peka masalah-masalah sosial. Beliau tidak hanya aktif mengajar di pesantren saja, namun terlibat secara langsung dalam mendorong transformasi di tengah masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan," kata Edgar Suratman.
(ANT-053/A035)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011