Saat ini warga yang terdampak tanah bergerak tinggal di tenda pengungsian karena kondisi rumah mereka rusak berat hingga roboh
Lebak, Banten (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengingatkan masyarakat dapat mewaspadai bencana tanah bergerak menyusul tingginya curah hujan.
 
"Kita hari ini semua wilayah di daerah ini dilanda hujan berdasarkan laporan BMKG, " kata Kepala Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal di Lebak, Sabtu.
 
Pihaknya meminta masyarakat Kabupaten Lebak tetap tenang, namun waspada cuaca buruk tersebut, karena berpotensi menimbulkan bencana alam.
 
Selama ini, wilayah Kabupaten Lebak merupakan langganan bencana tanah bergerak,seperti yang terjadi di Kecamatan Cikulur dan Cimarga.
 
"Saat ini warga yang terdampak tanah bergerak tinggal di tenda pengungsian karena kondisi rumah mereka rusak berat hingga roboh," katanya.
 
Masyarakat Kabupaten Lebak yang terdampak tanah bergerak mencapai puluhan kepala keluarga ( KK) dengan ratusan jiwa.
 
"Kami minta warga dapat meningkatkan waspada agar tidak menimbulkan korban jiwa, " katanya.
 
Diperkirakan peluang curah hujan di Kabupaten Lebak terjadi siang hingga sore hari dan berpotensi menimbulkan bencana alam.
 
Selama ini, kata dia, wilayah Kabupaten Lebak alamnya terdapat perbukitan, pegunungan dan aliran sungai.

Dengan kondisi alam seperti itu juga kerapkali menimbulkan tanah gerak dan longsor. Karena itu, masyarakat Kabupaten Lebak waspada untuk mengurangi risiko kebencanaan.
 
"Kami minta warga yang tinggal di perbukitan dan pegunungan agar waspada bencana alam jika curah hujan lebih dari empat jam, " kata Agus Reza Faisal .
 
Warga Desa Curugpanjang Kabupaten Lebak kini meninggalkan permukiman karena bangunan rumah mengalami retak-retak, bahkan di antaranya roboh akibat tanah bergerak.

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022