Jakarta (ANTARA News) - Tarif Dasar Listrik (TDL) bisa turun pada tahun 2007 hingga 2010 bila seluruh pembangkit listrik milik PT PLN yang selama ini menggunakan BBM semuanya beralih ke gas. "Kemungkinannya masih terbuka antara TDL naik, tidak naik dan bahkan turun kalau penggunaan energi PLN untuk pembangkit listriknya pindah dari BBM ke gas," kata Menperin Fahmi Idris di Jakarta, Rabu. Dikatakannya, kemungkinan perpindahan penggunaan BBM ke gas untuk pembangkit listrik PLN sangat besar mengingat kebijakan pemerintah saat ini untuk memanfaatkan sebesar-besarnya gas bumi yang dimiliki Indonesia untuk kepentingan industri di dalam negeri. Depperin saat ini sedang membuat masterplan kebutuhan gas untuk industri di dalam negeri termasuk PLN untuk 10 tahun ke depan yang rencananya akan selesai pada April 2006 ini. Terkait dengan kebijakan prioritas pemanfaatan gas tersebut bagi kebutuhan industri di dalam negeri, katanya, pemerintah telah menetapkan tidak akan memperpanjang kontrak-kontrak ekspor gas yang sudah berjalan saat ini, sedangkan eksplorasi dengan ladang gas baru juga akan disesuaikan dengan permintaan gas yang ada di dalam negeri. Menurut Fahmi, kontrak ekspor gas akan berakhir pada tahun 2007 dan tahun 2010, sedangkan yang terlama adalah 2025. Ia memperkirakan pada tahun 2007-2010, TDL berpeluang untuk turun jika PLN mengalihkan penggunaan energi dari BBM ke gas karena struktur biayanya lebih murah dari BBM. Persoalannya adalah ladang gas kebanyakan berada di luar Jawa, sedangkan industri terkonsetrasi di Pulau Jawa, tambahnya. Oleh karena itulah, lanjut dia, pemerintah sedang mempertimbangkan pembangunan infrastruktur distribusi gas, apakah berbentuk pipanisasi ataupun membangunan receiving terminal yang dinilai lebih murah dibanding pipanisasi.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006