Malang (ANTARA News) - Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat akan menghidupkan kembali Festival Ken Dedes yang digelar terakhir kali sekitar tahun 1980 lalu.

"Festival Ken Dedes dan Malang Keprabon ini akan kami gelar dalam dua kegiatan, yakni dialog dan bedah buku sejarah Ken Dedes serta pawai seribu Ken Dedes yang melibatkan masyarakat secara umum," Kepala Dinas Kebudayaan dan Parisawisata (Disbudpar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni

Festival Ken Dedes tersebut, lanjutnya, diharapkan bisa menjadi daya tarik baru bagi industri wisata di Kota Malang, selain Festival Malang Tempoe Doeloe yang sudah menjadi agenda tahunan dalam rangka HUT Kota Malang.

Festival Ken Dedes dan Malang Keprabon akan dijadikan agenda wisata tahunan yang digelar setiap Oktober.

"Selama ini Ken Dedes sudah dilupakan masyarakat, padahal Ken Dedes itu dulu tinggalnya di Polowijen (Panawijil)," katanya menambahkan.

Lebih lanjut Ida Ayu mengemukakan, dialog dan bedah buku sejarah tentang Ken Dedes digelar tanggal 8 Oktober di situs Ken Dedes yang berlokasi di kawasan Polowijen, Kecamatan Blimbing.

Tujuan diadakannya dialog dan bedah buku sejarah Ken Dedes itu sebagai upaya untuk menyebarkan nilai-nilai positif dari sejarah masa lalu kepada masyarakat luas yang saat ini sudah banyak melupakannya.

Secara fisik pun, tegas Ida Ayu, patung Ken Dedes sebagai simbol keagungan seorang tokoh perempuan juga hanya ada satu, yakni di pintu gerbang (masuk) Kota Malang dari arah utara.

Berdasarkan Kitab Pararaton, Ken Dedes adalah putri dari Mpu Parwa dari Desa Panawijil (sekarang diyakini berganti nama Polowijen). Ken Dedes hidup pada awal abad VIII. (E009)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011