Gresik, Jatim (ANTARA) - Direktur Pengelolaan PT Mega Global Food Industry, Richard Cahadi menyebut, tren industri pengolahan makanan di Jatim mulai terlihat positif pascapelonggaran aktivitas perjalanan oleh pemerintah, terlihat dari tingginya antusiasme pembelian sejumlah produk makanan, khususnya biskuit.

"Saat ini sudah mulai terlihat ada kenaikan pembelian, ditambah jelang Puasa dan Lebaran sehingga antusiasme pembelian masyarakat terhadap produk khususnya biskuit cukup tinggi," kata Richard, saat ditemui di Driyorejo, Kabupaten Gresik, Selasa.

Richard mengatakan, PT Mega Global Food Industry yang memiliki merk dagang Kokola Biskuit dan berkantor di Gresik memprediksi, dalam dua bulan ke depan akan terjadi peningkatan penjualan dua kali lipat, karena berbarengan momen Lebaran.

"Saat ini kami sudah berjalan melakukan promo, kami prediksi penjualan akan naik dua kali lipat dibanding reguler. Kami harapkan kondisi ekonomi juga terus membaik pascapelonggaran perjalanan," katanya.

Richard tidak menyebut secara rinci total produksi dari Kokola Biskuit di Pabrik Driyorejo, namun dia menjelaskan, bahwa kapasitas produksi pabrik Kokola di Gresik yakni sebesar 90 ton per hari.

"Kami memiliki misi untuk terus menyediakan makanan sehat yang aman dan sehat bagi konsumen," tutur Richard, saat ditemui dalam program "Kokola Hujan Hadiah Miliaran Rupiah".

Ia mengatakan, Kokola telah menggandeng sejumlah supermarket di Indonesia, seperti Carrefour, Hypermart, Lazada Group, Indogrosir, Circle K, Superindo, dan Alfamidi.

Sedangkan di luar negeri, PT Mega Global Food Industry memiliki jejaring di 4 negara, antara lain China, Vietnam, Filipina, dan Nigeria.

"Produk Kokola juga telah tersebar di 55 negara melalui jaringan Mondelez International, Emart, Walmart, Lottemart, AEON, 7eleven, Lulu Hypermarket, Loblaw Companies Limited, Renrenle, serta GS 25," katanya.

Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro menyatakan kondisi pandemi COVID-19 di Indonesia terus mengalami perbaikan.

"Semoga tren penurunan ini akan terus berlanjut, seiring membaiknya situasi pandemi baik secara global maupun internasional,” kata Reisa dalam Siaran Sehat Fase Deselerasi di Indonesia yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin (14/2).

Sementara itu, pemerintah melalui Surat Edaran Satgas COVID-19 nomor 11 Tahun 2022 tentang ketentuan perjalanan orang dalam negeri pada masa pandemi COVID-19 yang mulai berlaku per 8 Maret 2022, telah memberikan kebijakan pelonggaran.

Dalam surat edaran itu disebutkan bagi pelaku perjalanan domestik baik yang menggunakan transportasi udara, laut atau darat yang telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua atau vaksinasi dosis ketiga (booster), tidak diwajibkan menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen.

Baca juga: Kemenperin: Industri makanan pengguna minyak sawit tak pakai hasil DMO
Baca juga: Kemenperin optimis industri biskuit Indonesia bertumbuh
Baca juga: Kemenperin sebut ekspor industri makanan dan minuman naik 52 persen


Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022