New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia ditutup sedikit berubah dan bervariasi (mixed) pada Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB), setelah seharian perdagangan maju-mundur karena pasar tetap khawatir atas krisis zona euro.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November naik 39 sen menjadi 80,24 dolar AS per barel.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk November berakhir turun tiga sen menjadi 103,94 dolar AS. Pada Senin pagi, kontrak turun lebih dari dua dolar ke terendah satu bulan pada 101,66 dolar AS.

"Pasar mendapatkan koreksi lebih besar dalam beberapa hari lalu, terutama karena optimisme kemungkinan ada semacam pengumuman keluar dari Eropa, di mana pemerintah dan ECB (Bank Sentral Eropa) kemungkinan menyokong sistem perbankan Eropa," kata Bart Melek dari TD Securities, lapor AFP.

"Kami telah mengakami aksi jual brutal dan ini sedikit memantul kembali."

Masih ada beberapa fokus pada prospek permintaan di tengah berkurangnya perkiraan pertumbuhan ekonomi dari pemerintah dan Dana Moneter Internasional (IMF).

"Pertumbuhan permintaan minyak global telah melambat dari basis tinggi tahun lalu, namun masih tetap sehat pada standar historis," kata analis Barclays Capital, Roxana Mohammadian-Molina.

"Namun, pertumbuhan global akan terus menyusut, permintaan dapat ditingkatkan kembali dengan sepotong besar."

Perusahaan minyakItalia ENI mengatakan, pihaknya telah kembali memproduksi minyak di Libya, lebih dari enam bulan setelah kerusuhan sipil membawa minyak dan gas di negara itu hampir macet.

Perusahaan, bekerja dalam kemitraan dengan perusahaan milik negara Libya NOC, mengatakan bahwa mereka telah membuka 15 sumur di lapangan minyak Attifel Abu, membawa produksinya 31.900 barel per hari.

Sumur lain akan diaktifkan kembali dalam beberapa hari mendatang dengan tujuan menciptakan volume yang cukup untuk memungkinkan produksi akan diangkut melalui saluran pipa ke terminal Zueitina, kata perusahaan itu.

Shell mengatakan telah menutup 25.000 barel per hari produksi minyak mentah di sebuah ladang minyak di Nigeria selatan karena kebocoran disebabkan oleh sabotase dan pencurian.

"Shell Petroleum Development Company of Nigeria Ltd (SPDC) telah menutup produksi dari Imo River Field (Lapangan Sungai Imo) karena kenaikan pengisian bahan bakar ilegal baru-baru ini dan kegiatan-kegiatan pengilangan yang berdampak lingkungan," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011