Jakarta (ANTARA) - Beberapa pemangku kepentingan di Belanda mulai dari Senat hingga para aktivis lingkungan menginginkan pembangunan pusat data terbesar milik Meta dihentikan sementara di negaranya.

Reaksi tersebut muncul setelah pembangunan pusat data Meta khusus untuk Eropa tersebut sebelumnya sudah disetujui oleh Pemerintah Belanda di Kota Zeewolde yang terletak 50 kilometer di sebelah timur Amsterdam.

Baca juga: Rusia larang Facebook dan Instagram karena "ekstremisme"

Dikutip dari Reuters, Rabu, fasilitas data terbesar di Eropa milik Meta itu akan memakan daya sebesar 1,38 gigawatt per jamnya (GWh) sementara luasan lahannya terdiri dari 166 hektar.

Kehadiran pusat data milik Meta di Belanda itu pun sebenarnya akan digunakan untuk mendukung layanan Instagram, Whatsapp, serta Facebook di kawasan Eropa.

Fasilitas itu diklaim bisa memakai energi hijau yang tersedia di Belanda dan menciptakan sebanyak 400 lapangan pekerjaan tetap.

Kondisi itu ternyata ditentang oleh para aktivis lingkungan karena tidak mendukung penggunaan pasokan listrik berkelanjutan yang sudah dihasilkan di Belanda justru digunakan untuk perusahaan multinasional.

Mayoritas partai di Senat pada hari Selasa mendukung proposal meminta pemerintah yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mark Rutte untuk menghentikan proyek sampai kebijakan nasional tentang pusat data telah dikembangkan.

Mosi sudah diajukan dan diharapkan pembangunan dapat ditunda sampai dapat dipastikan apakah pusat data tersebut memenuhi peraturan lingkungan dan kebijakan nasional fasilitas yang belum ditentukan.

Meta tidak membalas ataupun menanggapi penolakan pihak- pihak di Belanda terkait pembangunan fasilitas milik mereka.


Baca juga: Meta rilis komik "Indonesiaku" inspirasi bagi kreator dan pelaku usaha

Baca juga: Irlandia denda Meta 17 juta euro karena data bocor

Baca juga: Meta digugat di Australia karena tampilkan iklan aset kripto palsu

 

Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022