Lombok Barat (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menghibahkan sebanyak 552 unit lampu LED kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, sebagai penerangan jalan.

"Mudah-mudahan semua itu bisa menjadi motivasi bagi Pemerintah Kabupaten Lombok Barat untuk bersama-sama menerangi seluruh kawasan di Lombok Barat, sekaligus ikut memberikan kontribusi terhadap pemakaian energi yang ramah lingkungan," kata Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid, di Kabupaten Lombok Barat, Kamis.

Ia mengatakan berkomitmen dalam program pemasangan lampu LED hemat energi tersebut. Sebab, tantangan ke depan yang akan dialami adalah masalah iklim yang harus sama-sama diatasi sebagai salah satu warisan kepada anak cucu.

Menurut Fauzan, pemasangan lampu LED di Kabupaten Lombok Barat sedang dalam proses KBU dengan sebuah badan usaha, dan butuh proses relatif lama. Pihaknya terus melakukan negosiasi-negosiasi termasuk meminta masukan kepada pihak tersebut.

"Insya Allah dengan tetap dilakukannya konsultasi-konsultasi, menambah keyakinan di Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sehingga kemudian apa yang kita rencanakan dalam bentuk KBU untuk lampu penerangan di jalan umum cepat terealisasi," ujarnya.

Sekretaris Daerah Lombok Barat H Baehaqi menambahkan percepatan konservasi energi melalui penerapan produk lampu LED dalam negeri sebagai alat penerangan jalan serta penerangan sektor perumahan dan pembangunan gedung dalam konteks kota yang berkelanjutan.

Ia berharap dengan adanya sosialisasi kepada masyarakat bisa menjadi penerus informasi. Sebab penggunaan lampu LED bisa menghemat energi dan menghemat belanja.

"Penggunaan lampu LED bisa menjadi salah satu solusi di tengah energi yang semakin menipis terkait dengan bahan bakar," katanya.

Direktur Konservasi Energi Kementerian ESDM Puspa Dewi berharap peresmian lampu jalan LED di Kabupaten Lombok Barat, bisa menjadi contoh bagi daerah lain karena itu yang pertama di Indonesia.

"Ke depannya masalah besar yang akan kita alami terkait masalah iklim, dan ini harus kita bersama-sama hadapi karena akibat pemanasan global dan emisi gas rumah kaca," katanya.

Pewarta: Awaludin
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022