Samarinda (ANTARA) - Perkembangan kasus Covid-19 di Provinsi Kalimantan Timur terus menunjukkan grafik penurunan dengan dominasi pasien sembuh pada update kasus harian Kamis 24 Maret 2022, yakni pasien sembuh sebanyak 602 orang sedangkan kasus terkonfirmasi positif bertambah 172 orang.

Juru bicara Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Timur, Andi Muhammad Ishak, mengungkapkan tambahan kasus kesembuhan tersebar di sejumlah wilayah diantaranya Samarinda 118 orang, Balikpapan 101 orang, Bontang 88 orang, Kutai Kartanegara 82 orang, Berau 72 orang, Kutai Timur 55 orang, Kutai Barat 43 orang, Paser 28 orang dan Penajam Paser Utara 15 orang.

Baca juga: Pasien COVID-19 di Mataram tersisa lima orang

“Untuk tambahan kasus terkonfirmasi positif terjadi di Balikpapan 30 orang, Berau 26 orang, Kutai Timur 15 orang, Kutai Barat 12 orang, Paser 11 orang, Bontang 11 orang, Kutai Kartanegara 8 orang, Penajam Paser Utara 6 orang dan Mahakam Ulu 1 orang,” kata dia, di Samarinda, Kamis.

Ia menambahkan kasus meninggal dunia turut mengalami kenaikan kasus yakni dengan adanya tambahan satu orang pasien meninggal dunia di Balikpapan, dan jumlah keseluruhan pasien meninggal dunia akibat Covid-19 di provinsi itu sebanyak 5.672 orang.

Baca juga: Pasien rawat inap Wisma Atlet per hari ini berkurang 79 orang

Menurut dia, status wilayah di Kaltim saat ini sembilan wilayah masih dalam status zona merah Covid-19, dan satu- satunya wilayah yang berstatus zona kuning yakni Mahakam Ulu.

Turunnya kasus Covid-19 di wilayah, kata dia, turut berpengaruh pada jumlah pasien yang dirawat dan saat ini adalah 1.992 orang.

Baca juga: Sebanyak 896 pasien COVID-19 dirawat di Wisma Atlet Kemayoran

Pasien dirawat tersebut terbanyak berada di Kutai Barat dengan jumlah 418 orang, disusul Balikpapan 402 orang, Berau 281 orang, Bontang 261 orang, Kutai Kartanegara 156 orang, Kutai Timur 149 orang, Paser 111 orang, Samarinda 108 orang, Penajam Paser Utara 82 orang dan Mahakam Ulu 24 orang.

Ia menyatakan, "Penyebaran COVID-19 masih terjadi, masyarakat dianjurkan untuk selalu waspada dengan menjaga pola hidup sehat dan tertib menjalankan prokes."

Baca juga: Faktor yang pengaruhi risiko kerusakan paru pada pasien pascaCOVID-19

Pewarta: Arumanto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022