Research Analyst PT Panin Sekuritas Tbk (PANS) Purwoko Sartono mengatakan di Jakarta, Selasa, bahwa untuk jangka pendek IHSG masih akan berada dalam tekanan akibat faktor eksternal.
"Aliran dana asing keluar juga masih membayangi pergerakan IHSG hari ini," ungkapnya.
Menurut Purwoko, melihat kecenderungannya, pergerakan indeks akan bergerak fluktuatif sepanjang pekan ini.
"Perlu diwaspadai meningkatnya volatilitas pada pasar merupakan indikasi dari peluang terbentuknya tren `bearish` untuk beberapa waktu mendatang," ulasnya.
Selain itu, lanjutnya, sentimen negatif dari data ekonomi China, kekhawatiran gagal bayar Yunani, serta ancaman perlambatan ekonomi global menjadi penekan turunnya IHSG dan bursa Asia lainnya.
"Kami melihat sentimen positif dari pengumuman inflasi September juga gagal mengangkat IHSG," ujarnya.
Terlebih indeks Dow Jones ditutup merosot tajam sebesar 258,08 poin pada perdagangan Senin, yang diperkirakan akan memberikan sentimen negatif ke bursa regional Asia, teka terkecuali Indonesia.
Pada penutupan perdagangan Senin (3/10), IHSG ditutup anjlok 200,324 poin (5,65 persen) ke level 3.348,708. Sementara Indeks LQ45 anjlok 38,418 poin (6,18 persen) ke level 584,218.
Penurunan ini akibat tingginya tekanan jual yang terjadi pada saham-saham unggulan hampir di semua lini.
Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 118.364 kali pada volume 4,517 miliar lembar saham senilai Rp 4,02 triliun, dengan sebanyak 5 saham naik, 279 saham turun dan 22 saham tidak bergerak (stagnan). (IAZ)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011