Jakarta (ANTARA) - Para pakar di China menyebut hak-hak dan kepentingan sah perempuan dari semua kelompok etnis di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, telah secara efektif dilindungi.

Hal itu mereka sampaikan dalam sebuah pertemuan sampingan sesi ke-49 Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Human Rights Council/UNHRC) yang mengusung tema pencapaian dalam melindungi hak dan kepentingan perempuan di Xinjiang, diadakan pada Kamis (24/3), di Xi'an yang merupakan ibu kota Provinsi Shaanxi. 

Wakil Presiden Universitas Xinjiang Zulhayat Ismayil mengatakan bahwa pemerintah China terus memajukan pembangunan perempuan dan secara efektif menjamin hak-hak dan kepentingan sah perempuan dari semua kelompok etnis di Xinjiang.

Berdasarkan kondisi setempat, Xinjiang telah merumuskan beberapa peraturan lokal guna melindungi hak dan kepentingan perempuan serta memastikan kebebasan dan kesetaraan hak perempuan dari etnis minoritas, ujar Wakil Dekan Fakultas Jurnalistik dan Komunikasi di Universitas Jinan Zheng Liang yang berbasis di Kota Guangzhou, China selatan.

Sementara itu, Dekan Fakultas Bisnis di Universitas Xinjiang Gu Guanghai menunjukkan bahwa perkembangan industri pariwisata dan budaya di Xinjiang telah meningkatkan lapangan kerja dan pendapatan perempuan dari semua kelompok etnis.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2022